Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gizi Buruk akibat Ekonomi dan Ketidaktahuan

Kompas.com - 06/07/2009, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi ekonomi masyarakat yang masih buruk dan ketidaktahuan akan pentingnya gizi disinyalir menjadi penyebab masih banyaknya kasus gizi buruk di Indonesia.

"Gizi buruk dikarenakan oleh dua faktor, yaitu faktor masyarakat dan faktor sistem," ujar pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Prof Hasbullah Thabrany, di sela-sela pertemuan pra-peluncuran Roadmap Reformasi Kesehatan Indonesia di Hotel Atlet Century Park Jakarta, Senin (6/7).

Ketidakmampuan ekonomi masyarakat dan ketidaktahuan akan pentingnya gizi, dalam hal ini masuk dalam faktor masyarakat. Adapun faktor sistem dapat dilihat dari hilangnya esensi gotong royong di masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat terlampau acuh tak acuh pada lingkungannya.
    
Kekurangan gizi pada dasarnya terjadi akibat pasokan gizi yang kurang, pemasukan yang tidak seimbang, dan adanya penyakit. Kekurangan gizi, baik makro (karbohidrat, protein, dan lemak), maupun mikro (vitamin dan mineral) masih banyak ditemukan pada anak-anak, ibu hamil menyusui, dan terutama pada masyarakat miskin.

Bila kondisi ini dibiarkan saja, akan menjadi ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Menurut Hasbullah, kalau hal ini tidak segera ditangani, maka Indonesia akan mengalami lost generation dalam 20 tahun ke depan.

"Kalau suatu bangsa kurang gizi, maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa kuli dan tidak kompetitif," ujar Hasbullah. 
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com