Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 300.000 Ton SBC di Suramadu

Kompas.com - 10/06/2009, 23:47 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Perusahaan semen nasional PT Semen Gresik memasok sekitar 300.000 ton semen khusus yang diberi nama Special Blended Cement (SBC), untuk pembangunan proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).
    
Kepala Divisi Komunikasi PT SG, Saifuddin Zuhri dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Rabu (10/6) malam, menjelaskan SBC merupakan pengembangan produk semen PPC (Pozzolan Portland Cement) yang sebelumnya sudah diproduksi.
    
Produk ini memiliki kandungan silica amorf yang dapat mengeliminasi kalsium hidroksida dan cocok untuk aplikasi proyek-proyek yang memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat.
    
Konstruksi jembatan sepanjang sekitar 5,4 km itu merupakan struktur beton bertulang yang ekstrem di daerah air laut, dengan kecenderungan tingkat korosi yang tinggi. "Semen jenis SBC ini memiliki karakteristik tahan terhadap sulfat dan panas hidrasinya yang rendah, sedangkan kelebihannya adalah beton yang terbentuk makin lama makin kuat dan kedap air," paparnya.
    
Data pengujian air laut pada sisi Surabaya, bentang tengah dan sisi Madura, menunjukkan nilai dari kandungan natrium, magnesium klorida dan zat lainnya, memiliki jumlah cukup besar.  "Dari data-data pengujian tersebut, berhasil dikembangkan ’Special Blended Cement’ dengan kandungan ’silica emorf’ yang dapat mengeliminasi efek negatif kalsium hidroksida dan tahan terhadap serangan sulfat," kata Saifuddin.
    
Sebelum terlibat dalam pembangunan Jembatan Suramadu yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu, SG juga telah terlibat dalam berbagai proyek nasional lainnya.
    
Beberapa proyek besar yang pernah menggunakan produk semen khusus dari SG, antara lain Tugu Monas, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur, Gelora Bung Karno, renovasi Candi Borubudur, dan Jembatan Tukad Batung Bali. "Sebagai perusahaan semen nasional, kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari proyek-proyek besar nasional dan monumental," kata Saifuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com