Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Joglo-joglo Kotagede Disayangkan

Kompas.com - 10/06/2009, 21:17 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Jogja Heritage Society Laretna Adhisakti yang juga pengajar di Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada, menyayangkan kejadian penjualan dan pemindahan rumah-rumah joglo khas Jawa yang merupakan benda cagar budaya di Kotagede, Yogyakarta.

"Menjual benda cagar budaya seperti joglo, memang tidak dilarang jika itu dibenturkan dengan kebutuhan uang. Tapi ini adalah kejadian yang mestinya membuat pemerintah daerah sadar untuk berbuat riil menyelamatkan benda cagar budaya," kata Laretna , Rabu (10/6) malam.

Sebenarnya, jika cerdas, pemerintah daerah bisa menangkap peluang ketika sudah mempunyai Kotagede yang masih banyak punya joglo. "Hotel-hotel sudah menyatakan minat untuk ikut menggarap tanpa harus membawa joglo keluar Kotagede," ujarnya.

Seperti diketahui, sebuah pendopo dan dua rumah joglo di Jalan Mondorakan, Kotagede, beberapa hari lalu dijual, dan diangkut ke kawasan Puncak, Bogor, untuk keperluan resor perhotelan. Dengan kejadian ini, sejak pascagempa (Mei 2006), sudah 31 rumah joglo yang dijual dan dipindahkan dari Kotagede. Atau bangunan ke-51 jika direntang sejak tahun 1985.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com