Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Niaga Elpiji 3 Kg Harus Dibuat

Kompas.com - 10/06/2009, 18:10 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Beberapa pangkalan dan pengecer elpiji di Kabupaten Banyumas mengeluhkan tak adanya harga eceran tertinggi (HET) dan aturan pola distribusi yang tegas untuk isi ulang elpiji bersubsidi isi 3 kilogram. Hal itu menyebabkan kompetisi harganya di tingkat eceran begitu ketat, berkisar antara Rp 13.500 sampai Rp 16.000 per tabung.

Kepala gudang pangkalan elpiji PT Bama Sekta Raya, Idad Zakaria (28), Rabu (10/6), mengatakan, sekarang ini banyak agen yang langs ung menjual elpiji 3 kilogram dari Pertamina ke pengecer, tidak melalui pangkalan.

Itulah yang menyebabkan harganya di tingkat eceran bisa menyentuh kisaran harga Rp 13.500 sampai Rp 14.500 per tabung, dari harga sewajarnya Rp 15.000 per tabung. Sebab, harga dari PT Pertamina kepada agen untuk gas tabung 3 kilogram, sudah Rp 12.750 per tabung.

"Kalau begini kan, jadi timbul persaingan tidak sehat di kalangan pengecer. Saya sebagai pangkalan pun ikut dipertanyakan oleh pengecer, kenapa ada pengecer lain yang bisa jual elpiji 3 kilogram dibawah Rp 15.000 per tabung," terangnya mengeluh.

Salah seorang pengecer gas elpiji 3 kilogram di Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Dian Livaniati (30) juga mengaku, dirugikan dengan tidak adanya regulasi yang tegas terkait tata niaga gas elpiji 3 kilogram. Kerugian utamanya, dia harus bersaing dengan pengecer lain yang menjual gas itu dibawah harga Rp 15.000 per tabung. Sebab harga jual gas tersebut di tingkat pangkalan pun sudah mencapai Rp 14.250 per tabung. "Sudah keuntungannya tipis, harus bersaing pula dengan pengecer lain," ucapnya.

Dian mengaku, jika memiliki akses langsung ke agen, tentu dia akan membelinya langsung ke agen, karena pasti akan lebih menguntungkan. "Beli di agen bisa berkisar Rp 13.000 sampai Rp 13.500 per tabung. Dijual Rp 15.000 per tabung, saya bisa mendapat keuntungan Rp 1.500 sampai Rp 2.000," tuturnya.

Dihubungi secara terpisah Asisten Customer Relation Unit Pemasaran IV PT Pertamina Jawa Tengah, Endang Susilowati mengatakan, tata niaga elpiji 3 kilogram di masing-masing daerah menjadi kewenangan masing-masing kabupaten. "Dalam hal ini kami hanya memasok gas ke setiap daerah. Terkait pembentukan harganya tergantung pada kesepakatan masing-masing pemerintah kabupaten," katanya.

Kepala Bagian Perekonomian Banyumas Asis Kusumandani mengakui, sampai sekarang memang belum ada aturan tata niaga isi ulang gas elpiji 3 kilogram. Dia juga tak menampik, karena tak ada aturan yang tegas menyebabkan harga elpiji 3 kilogram di tingkat eceran menjadi sangat bervariasi, antara Rp 13.500 sampai Rp 16.000 per tabung.

Namun demikian dia mengaku, sudah mengajukan usulan ke Pemerintah Provinsi agar ditetapkan tata niaga gas bersubsidi itu, termasuk HET dan pola distribusinya. "Sebagai barang subsidi, harus ada aturan pemerintah yang kuat, dari pusat sampai provinsi. Hal itulah yang sedang kami tunggu dari pemerintah provinsi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com