Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Sayuran dan Padi di Jambi

Kompas.com - 22/02/2009, 16:50 WIB

MUARO JAMBI, MINGGU - Akibat hujan deras dalam sepekan terakhir, banjir merendam tanaman padi dan hortikultura petani di Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi, Minggu (22/2). Sebagian petani dipastikan merugi karena tanaman sayurannya membusuk dan kualitas padi menurun.

Kepala Dinas Pertanian Kota Jambi Harlik mengatakan, banjir telah merendam tanaman sayuran di Desa Paalmerah, Kecamatan Jambi Selatan. Dari 60 hektar areal penanaman sayuran di desa ini, diperkirakan 20 hektar di antaranya terendam banjir.

"Tanaman sudah pasti rusak, karena jenisnya sayuran hijau seperti sawi dan bayam. Terendam sehari saja, sayuran ini sudah tidak layak lagi dijual ke pasar," ujar Harlik.  

Menurut Harlik, banjir kali ini di luar perkiraan para petani. Pada bulan-bulan ini, mereka semestinya dapat memanen hasil tanaman dengan baik, namun sekarang terkena banjir.

Musibah banjir di Desa Paalmerah , ditambahkan Harlik, juga dipengaruhi oleh faktor proyek pengembangan Bandara Sultan Thaha di dekat areal persawahan masyarakat. Limpahan air dari bandara mengalir ke sawah masyarakat. Menurut Harlik, pihaknya sudah meminta pihak PT Angkasa Pura pada Januari lalu, untuk membuatkan saluran drainase supaya air tidak menggenangi sawah petani. Pengelola bandara setuju akan membuatkan saluran drainase, tapi rencana itu tidak juga direalisasi sampai sekarang. "Sawah petani akibatnya menjadi korban," tuturnya.

Sementara itu, sekitar sepuluh hektar sawah di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, juga terendam banjir. Sebagian petani yang padinya telah menguning, berniat mempercepat panen untuk menghindari kondisi hasil padi rusak. Pasalnya, hujan turun sangat deras disertai angin kencang dan petir dalam hampir sepekan terakhir. "Dari pada terendam banjir terus, kualitas padi bisa menurun. Jadi, lebih baik panennya dipercepat," tutur Suadi, petani setempat.

Bupati Muaro Jambi Burhanuddin Mahir mengatakan masih kekurangan beras di wilayahnya. Dari kebutuhan sebanyak 37.198 ton beras tahun 2009, diperkirakan baru dapat dipenuhi dengan produksi 34.242 ton beras, alias minus 2.956 ton.

Menurut Bupati, untuk meningkatkan produksi beras di Kabupaten Muaro Jambi, tahun ini akan dilaksanakan optimalisasi lahan tidur seluas 3.000 hektar dari 11.000 hektar lahan tidur yang ada. Alokasi dana APBD Tingkat II dianggarkan Rp 15 miliar untuk program ini. Bila kondisi cuaca mendukung, target penanaman tambahan 3.000 hektar tersebut diharapkan tercapai. Dengan program ini kami optimistis, Muaro Jambi bisa swasembada beras di akhir tahun 2009, ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com