Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur dengan Sopir Taksi, Dua ABG Minta Tebusan

Kompas.com - 21/02/2009, 05:16 WIB

BATAM, JUMAT - Sudah seminggu Fitrianti dan Ester menghilang dari rumah mereka. Dua siswi kelas II jurusan Perhotelan SMK Eppatah, Batuaji, yang baru berusia 16 tahun itu dibawa kabur pacar mereka masing-masing sejak Jumat 13 Februari 2009.

Dua pria yang "menculik" Fitrianti dan Ester adalah Yoga dan Ricky. Yoga adalah seorang sopir taksi Sarana Melayu dan Ricky adalah makelar handphone seken.

Munik (42), orangtua Fitrianti, sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Sekupang sejak Sabtu 14 Februari 2009. Yoga dan Ricky mendatangi kediaman Fitrianti Tiban Palem Blok A4 No 6, Sekupang. Mereka datang saat masih subuh, sekitar pukul 04.30.

Dua pria itu datang bersama seorang lelaki yang katanya paman Ricky. Padahal, biasanya Yoga menjemput Fitrianti pukul 07.00 untuk mengantarnya ke Hotel 89, Penuin, tempat praktiknya (PKL). Mereka beralasan pagi itu masih akan menjemput tamu hotel.

Munik sama sekali tidak curiga Dia baru tahu anaknya diculik ketika anak sulungnya, Dianawati, pulang tidak bersama adiknya. Padahal, biasanya mereka pulang bersama. Dianawati juga sedang PKL di Hotel Harmoni, Nagoya. Sudah dua bulan mereka menjalani PKL.

Dua hari kemudian, Fitirianti menghubungi orangtuanya untuk meminta uang tebusan sebesar Rp 2 juta. Dia juga mendesak orangtuanya untuk mencabut laporan polisi. Selain itu, Fitrianti juga mengaku sudah berada di Depok Lama, Jawa Barat, dekat rumah kardus.

Orangtuanya langsung berangkat ke Depok, tetapi hasilnya nihil. Terakhir, Fitrianti menghubungi orangtuanya pada Rabu (18/2) malam, meminta orangtuanya untuk menikahkan dirinya dengan Ricky secara sah. Karena mereka sudah nikah siri. Fitrianti juga mengaku sudah berada di Buton, Pekanbaru, dan Dumai. Dayni, ayah Fitrianti, langsung berangkat ke Dumai, tetapi tidak menemukan Fitrianti.

Munik curiga

Setelah merenung, Munik akhirnya menyadari keanehan yang terjadi pada Jumat pagi pekan lalu. Fitrianti yang biasanya mengenakan pakaian putih hitam, pagi itu mengenakan pakaian bebas.

Namun, dia baru merasa gundah setelah putrinya tidak pulang sampai tengah malam. Dia berusaha menghubungi teman-teman Fitrianti, tetapi tidak ada yang tahu. Kemudian dia memutuskan melaporkan kasus itu ke Polsek Sekupang pada Sabtu (14/2).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com