Logistik Pilbup Magelang Diuji Laboratorium

MAGELANG, SENIN - Logistik pemilihan bupati (pilbup) Magelang, berupa tinta dan barang-barang produksi percetakan, akan diuji di laboratorium. Untuk tinta, pengujian akan dilaksanakan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, sedangkan produksi percetakan akan diuji di Balai Besar Selulose Bandung.

"Dengan pengujian ini, kami ingin memastikan apakah barang-barang yang dikirim ini sudah memenuhi spesifikasi yang telah kami tetapkan dan dipesan sebelumnya," ujar Kepala Subbagian Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang, Hermawan Budi P, Senin (13/10).

Untuk tinta, pengujian diperlukan untuk melihat kandungan zat-zat kimia di dalamnya. Selain harus aman bagi kulit, tinta yang dipesan ini harus tahan dan tidak luntur dalam jangka waktu minimal tiga hari.

Untuk 46 jenis barang cetakan perlengkapan pilbup, masing-masing akan diteliti apakah berat dan jenis kertasnya sudah sesuai spesifikasi standar yang ditetapkan oleh KPU. Kartu pemilih misalnya, sesuai peraturan pemerintah (PP) nomor 6 tahun 2008, harus berupa kertas folio yang dilaminating dengan berat 100 gram. Spesifikasi surat suara dan berbagai formulir terkait pencoblosan ditetapkan dalam surat keputusan KPU Kabupaten Magelang Nomor 18 tahun 2008. Sesuai ketentuan tersebut, surat suara harus dicetak diatas security paper dengan berat 80 gram, sedangkan 29 formulir lainnya, harus dicetak diatas kertas HVS folio dengan berat 70 gram.

Spesifikasi tersebut, menurut Hermawan, sengaja ditetapkan untuk menghindari berbagai risiko yang mungkin timbul sebelum dan setelah pencoblosan. Untuk surat suara misalnya, sengaja dipesan untuk dicetak menggunakan security paper, untuk menghindari risiko dipalsukan.       

"Bukti keaslian surat suara tersebut, bisa dilihat dari segel pengaman yang tertera dalam kertas," terangnya.

Pemakaian kertas folio 70 gram untuk surat suara sengaja ditetapkan untuk menghindari risiko kertas rusak ataupun robek.

Logistik untuk pilbup, mulai diterima KPU hari ini. Untuk barang-barang cetakan diproduksi PT Pura Barutama Kudus, dan 13 jenis alat pendukung pencoblosan lainnya diproduksi oleh CV Putra Harapan Jaya, Semarang. Setelah diuji di laboratorium, maka akan dilaksanakan proses sortir, 15-19 Oktober mendatang.