Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Sawit Kepung Habitat Orangutan

Kompas.com - 12/09/2008, 19:23 WIB

MEDAN, JUMAT - Kebun kelapa sawit di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara telah mengepung habitat orangutan (Pongo abelii). Akibatnya sejumlah orangutan berkonflik dengan manusia di kawasan ini. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut menangkap orangutan dari kawasan perkebunan untuk menghindari konflik dengan manusia.

"Keputusan menangkap ini atas permintaan warga karena mereka tidak ingin kebun sawitnya rusak. Banyak orangutan liar masuk kebun mereka. Karena itu orangutan yang ada di sini harus diselamatkan ke pusat rehabilitasi dan karantina di Sibolangit (Deli Serdang)," ujar Direktur Sumatran Orangutan Conservation Program dari Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Ian Singleton, Jumat (12/9) di Medan.

Pengepungan perkebunan kelapa sawit terhadap habitat orangutan di Langkat ini terjadi 20 tahun terakhir. Dia mengatakan orangutan selalu hidup di tempat yang pernah dia huni. "Mereka (orangutan) berada di perkebunan kepala sawit, katanya, karena daerah ini merupakan tempat hidup sebelum berubah menjadi perkebunan. Perlu ada jalan keluar untuk memecahkan persoalan ini. Orangutan di Sumut kondisinya sudah sangat memprihatinkan," katanya.

Berdasarkan informasi SOCP, orangutan yang ditangkap petugas di Desa Sei Lepan, Kabupaten Langkat berada di perkebunan kelapa sawit dan mendekati pemukiman warga. Ian mengatakan orangutan yang ada di kawasan itu terjebak sehingga tidak bisa keluar di hutan yang tersisa. Karena itu, wajar mereka sering muncul di perkebunan warga.

Orangutan tanpa ini dia perkirakan berumur delapan tahun. Kondisi orangutan yang masih liar ini sehat tanpa ada luka. Usai ditangkap, petugas membawanya ke pusat karantina dan rehabilitasi orangutan di Sibolangit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com