Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-Gara Kekeringan, Petani Gagal Panen

Kompas.com - 31/05/2008, 00:29 WIB

 

MAGETAN,SABTU - Sedikitnya sepuluh hektar sawah di Desa Kleco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dan lima hektar sawah di Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan gagal panen akibat kekurangan air. Adapun sekitar 20 hektar sawah lainnya di Pojoksari terpaksa panen dini.

Berdasarkan pengamatan di dua desa tersebut, Jumat (30/5), air di saluran irigasi untuk mengairi sawah sudah tidak ada lagi. Tanah tempat tanaman padi berada retak-retak akibat kekurangan air.

Adapun tanaman padi berusia antara 60 hari hingga 90 hari (dari usia panen padi 100-110 hari) terlihat berwarna kuning seluruhnya dan kebanyakan biji padinya kosong, tidak berisi. Puluhan tanaman padi pun tam pak roboh karena batang padi yang kering.

Joko, petani Kleco, dan Sadino, petani Pojoksari, mengatakan sejak awal Mei, hujan sudah tidak turun lagi di wilayah mereka, begitupula air irigasi yang sudah habis. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, hujan masih sesekali turun dan air irigasi masih ada untuk mengairi sawah mereka hingga panen kedua.

Sementara sumur pompa yang diandalkan mengganti air huja n dan air irigasi, kondisinya rusak sejak dua minggu lalu. Alhasil tanaman padi petani kekurangan air dan rusak.  

Tanaman saya seluas setengah hektar rusak semua, tidak bisa dipanen. Padahal biasanya bisa dapat 2,4 ton gabah kering panen, kata Djoko yang telah menghabiskan sekitar Rp 2 juta untuk membeli pupuk, menyewa tanah, obat-obatan, dan benih padi.

Adapun Yatmi, petani Kleco lainnya, masih bisa memanen seperempat hektar sawah yang digarapnya. Namun hasilnya berkurang drastis, dari biasanya bisa memperoleh sekitar tiga kuintal gabah kering panen sekarang hanya bisa setengah kuintal, karena sawah kekurangan air.

Begitu pula yang dialami Sadino. Mengetahui pasokan air untuk sawah tidak ada lagi, dia memanen tanaman padinya lebih awal atau saat usianya masih 90 hari dari usia panen padi 100-110 hari. Akibatnya dari satu hektar lahan hanya diperoleh empat ton gabah kering panen dari biasanya bisa tujuh ton gabah, keluhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com