Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan "Hutan" Kabel di Jalan Protokol

Kompas.com - 31/05/2024, 15:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kabel fiber optic banyak yang melintang di udara dinilai mengganggu pemandangan, Pemkot Yogyakarta lakukan penertiban.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto menjelaskan, penertiban bakal menyasar di beberapa jalan protokol di Kota Yogyakarta.

Penertiban bakal dilakukan di kawasan Jalan Ipda Tut Harsono, Jalan Kenari, Jalan Veteran, Jalan Cik Di Tiro, dan Jalan Gambiran.

Sugeng bahkan menyebut kondisi kabel-kabel yang melintang di Kota Yogyakarta ini seperti hutan kabel.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Bus Pariwisata di Senopati DIY karena Kabel Charger Korsleting

"Ibarat ada hutan kabel di jalanan Kota Yogyakarta. Makanya, kita lakukan penataan, untuk memunculkan kesan indah dan enak dipandang," ucap Sugeng, Jumat (31/5/2024).

Menurut Sugeng, kabel-kabel yang melintang ini mengganggu pemandangan Kota Yogyakarta, terlebih Kota Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata favorit, sehingga estetika dan keindahan kota harus dijaga.

Hal ini bertujuan agar wisatawan yang datang ke Kota Gudeg ini mendapatkan kesan yang baik.

"Kalau satu dua gak masalah, tapi kalau sekarang providernya banyak. Semua memasang dan nyambung. Ya, jadi masalah," ucapnya.

Dalam penataan ini dirinya menjamin layanan internet maupun telepon masyarakat tak akan terganggu, karena kabel yang awalnya melintang di udara hanya dipindah ke bawah tanah dengan sistem ducting.

"Penataan kita lakukan tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat fungsinya tetap sama, normal, hanya letaknya dipindah bawah," imbuh dia.

Baca juga: Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Ia berharap proses penataan ini dapat terus berlanjut dan masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah Kota Yogya ke depan.

Akan tetapi, dalam melakukan penataan ini diperlukan komunikasi dan sinergi oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan.

"Jangan malah disusul dengan timbulnya masalah-masalah baru dari kepentingan yang lain. Di jalan itu seringkali kurang koordinasi, yang justru mengurangi estetika," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Sudah Berkeluarga, Oknum Guru di Bengkulu Tega Cabuli Siswinya Sendiri

Sudah Berkeluarga, Oknum Guru di Bengkulu Tega Cabuli Siswinya Sendiri

Regional
Lewat Inovasi Penanganan Stunting, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari PBB

Lewat Inovasi Penanganan Stunting, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari PBB

Kilas Daerah
6 Venue Event Populer di Kota Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

6 Venue Event Populer di Kota Tangerang, Cocok untuk Segala Acara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com