Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Semarang Sebut Motor Listrik Tak Bisa Ikut Mudik Gratis Naik Kapal

Kompas.com - 27/03/2024, 21:25 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Cabang PT Pelni Semarang, Agus Suprijanti menjelaskan motor listrik tidak diperbolehkan masuk kapal saat program mudik gratis yang diadakan oleh Kementrian Perhubungan.

Motor listrik memang benar tidak boleh (digunakan atau masuk) mudik kapal, karena itu diperuntukkan untuk motor berbahan bakar saja,” ujar Agus di kantornya, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Emas Ditambah Selama Arus Mudik-Balik Lebaran, Ini Jadwalnya

Agus menjelaskan hanya motor berbahan bakar yang boleh mengikuti program mudik gratis tersebut. Sedangkan motor listrik tidak masuk dalam kategori kendaraan yang diperbolehkan masuk kapal.

“Dia (motor listrik) tidak masuk kategori di situ, tidak masuk kategori kendaraan. Kemudian (motor listrik) juga tidak masuk kategori yang berbahan bakar. (Aturan pelarangan) itu hanya motor listrik,” jelasnya.

Saat ditanya apakah pelarangan motor listrik berkaitan dengan keselamatan di kapal, Agus menjawab hanya menjalankan ketetapan aturan mudik gratis dari pemerintah pusat.

“Itu yang sudah ditetapkan. Kami melaksanakan apa yang sudah ditetapkan saja,” katanya.

Sementara bagi motor berbahan bakar juga memiliki syarat yang mesti dipenuhi. Pemudik hanya boleh mengangkut maksimal tiga orang, yakni dua dewasa dan satu anak-anak.

“Namanya motor kan maksimal tiga ya, dua dewasa dan satu anak-anak. Kalau satu motor dengan empat orang ya tidak bisa juga,” tandas Agus.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang pemudik angkutan kapal untuk membawa motor listrik pada mudik lebaran 2024.

Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kemenhub, Hendri Ginting menegaskan pelarangan ini dilakukan lantaran pemadaman untuk kapal listrik di kapal cukup baik.

“Pada saat mengangkat motor nanti jangan motor listrik, karena di atas kapal kalau kebakaran listrik itu penanganannya belum begitu baik,” ujar Hendri dalam media briefing di Kantor Kemenhub, Jum’at (22/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com