Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus Ranting PDI-P Tiga Kecamatan di Sukoharjo Bakal Datangi DPP di Jakarta, Buntut Tututannya Tak Direspons DPC

Kompas.com - 18/03/2024, 13:55 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Pengurus ranting ranting PDI-P Kecamatan Weru, Mojolaban, dan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengancam akan mendatangi Kantor DPP PDI-P di Jakarta.

Langkah ini mereka ambil setelah tuntutannya tidak direspons DPC PDI-P Sukoharjo.

Mereka menuntut agar caleg terpilih yang mereka dukung dilantik menjadi anggota DPRD Sukoharjo Periode 2024-2029.

"Langkah selanjutnya kami akan ke DPP. Karena kami mendengar lepas tangan akan diserahkan kepada keputusan DPP," kata Ketua Ranting PDI-P Desa Karangtengah, Kecamatan Weru, Didik Rudyanto setelah memimpin aksi di depan Kantor DPC PDI-P Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Soal Klaim Gibran Getarkan Kandang Banteng di Jateng, Ganjar: Hati-hati Ketanduk

Menurut dia, aksinya menuntut agar caleg terpilih Aristya Tiwi Pramudiyatna dan Ngadiyanto dilantik menjadi anggota DPRD Sukoharjo tidak berhenti di sini.

"Ini belum yang terakhir. Kami sampai titik darah penghabisan akan terus melangkah, berjuang untuk menghadap Ketua Umum dan Pak Sekjen menyampaikan bahwasanya hak saudara Aristya Tiwi dan saudara Ngadiyanto harus dilantik menjadi anggota dewan," terangnya.

Didik juga menyinggung, terkait sistem KomandanTe.

Sistem ini dinilai merugikan calon anggota legislatif dari PDI-P.

Baca juga: Mengenal Sosok Sudaryono, Mantan Aspri Prabowo yang Jadi Kandidat Kuat di Pilgub Jateng 2024


Bentuk pembodohan politik dan demokrasi

Pengurus ranting dan simpatisan PDI-P Kecamatan Weru, Mojolaban dan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menggeruduk Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Sukoharjo, Senin (18/3/2024).KOMPAS.com/Labib Zamani Pengurus ranting dan simpatisan PDI-P Kecamatan Weru, Mojolaban dan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menggeruduk Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Sukoharjo, Senin (18/3/2024).

 

KomandanTe sendiri adalah pengampu wilayah dan jajaran struktural partai harus saling bergotong royong dalam memenangkan pemilu.

Dia menilai, sistem ini hanya ada di wilayah Jawa Tengah.

"KomandanTe merugikan bagi calon-calon PDI-P. Itu hanya di Jawa Tengah bukan secara nasional. Mohon maaf ini hanya di Jawa Tengah saja. Jawa Tengah pun tidak semua. Di Boyolali dan Solo ternyata tidak ada KomandanTe. Ini sebuah pembodohan politik dan demokrasi menurut kami," jelas dia.

Didik menyebut, kerugian yang dia maksud dari adanya KomandanTe adalah caleg dengan suara terbanyak dikalahkan dengan caleg dari PDI-P yang nilainya sedikit.

"Ini yang perlu kami tegaskan bahwasanya sistem KomandanTe ini sebenarnya tidak begitu bermanfaat untuk membesarkan partai," ungkap Didik.

Baca juga: Pengurus Ranting dan Simpatisan PDI-P Tiga Kecamatan di Sukoharjo Geruduk Kantor DPC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com