Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri di Lampung Tewas, Polisi Tetapkan Pelatih Jadi Tersangka

Kompas.com - 13/03/2024, 21:58 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - ANW (17) pelatih silat ekstrakurikuler di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda 606 ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya M Fiqih (17) santri di ponpes tersebut.

Kepolisian menyebut tersangka memberikan hukuman dengan cara memukul hingga akhirnya korban meninggal dunia.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, membenarkan penyidiknya telah menetapkan ANW sebagai tersangka atas kasus itu.

Baca juga: 2 Jasad Santri yang Hanyut di Sungai Cikapundung Bandung Ditemukan

"Ditetapkan sebagai tersangka setelah kita memeriksa 12 orang saksi, termasuk orangtua korban dan pemilik pondok pesantren," kata Yusriandi dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (13/3/2024) malam.

Dari hasil penyelidikan, dalam peristiwa yang terjadi di Desa Agom, Kecamatan Kalianda itu, tersangka ANW terbukti memukul korban.

"Tersangka memukul perut korban sebanyak 1 kali dalam posisi berhadapan," kata Yusriandi.

Baca juga: Pemkab Blitar Pulangkan Santri Gus Samsudin, Buntut Penangkapan Polda Jatim

Status tersangka saat melakukan pemukulan itu adalah sebagai pelatih silat PSHT yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler di ponpes.

"Tersangka ini santri juga pelatih silat di pondok (pesantren) itu," ucap dia.

Yusriandi mengatakan, tersangka dikenakan Pasal 76C Juncto Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," katanya.

M Fiqih meninggal dunia setelah mengikuti latihan pencak silat pada Minggu (3/3/2024). Orangtua korban yang merasa janggal dengan kematian korban, melapor ke kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Disdukcapil Nunukan yang Lecehkan Gadis Pemohon KTP Diberhentikan Sementara

ASN Disdukcapil Nunukan yang Lecehkan Gadis Pemohon KTP Diberhentikan Sementara

Regional
Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Mengenal Tradisi Peh Cun yang Identik dengan Fenomena Telur Berdiri

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Regional
Jembatan di Seram Barat Maluku Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Sungai

Jembatan di Seram Barat Maluku Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Sungai

Regional
Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Regional
Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang 'Fee' Rp 60 Juta

Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang "Fee" Rp 60 Juta

Regional
Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Regional
Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Regional
Beras Penyumbang Terbesar Inflasi di Bangka Belitung

Beras Penyumbang Terbesar Inflasi di Bangka Belitung

Regional
Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Sita Ponsel Tersangka DRS

Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Sita Ponsel Tersangka DRS

Regional
Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Regional
Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Regional
Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Regional
Ratusan Buruh di Semarang Tolak Tapera: Program Tidak Masuk Akal

Ratusan Buruh di Semarang Tolak Tapera: Program Tidak Masuk Akal

Regional
Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com