CIREBON, KOMPAS.com - Banjir yang terus meluas di Kabupaten Cirebon Jawa Barat, juga melanda jalur nasional Pantura pada Rabu (6/3/2024) siang. Air merendam jalanan sekitar 30 hingga 50 sentimeter.
Pengiriman logistik nasional antar provinsi dan berbagai aktivitas sempat tersendat. Kepolisian memberlakukan rekayasa arus berupa buka tutup dan juga kontraflow guna menarik kendaraan yang tersendat macet lebih dari satu kilometer.
Genangan banjir yang terjadi di Pantura ini memanjang sekitar 300 hingga 500 meter yang masuk wilayah Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Sungai Cisanggarung Meluap, 8 Desa di Brebes Terendam Banjir
Banjir di titik ini, diduga terjadi lantaran sungai beringin yak lagi dapat menampung debit air yang melonjak drastis hingga limpas dan keluar ke jalur utama pantura.
Selain hujan deras yang mengguyur sepanjang Selasa malam hingga Rabu dini hari, tingginya kiriman air dari bagian hulu mempercepat terjadinya banjir.
Sejumlah kendaraan besar yang mengangkut logistik harus menurunkan kecepatannya. Pasalnya, sebagian pengendara sepeda motor dan mobil yang berukuran rendah, sempat mogok. Hal ini menambah hambatan arus hingga tersendat.
Tingginya air dan juga derasnya aliran sungai juga membuat sebagian pengendara khawatir menerjang banjir.
Oky salah satu penumpang mobil besar mengaku terganggu dengan adanya banjir ini. Dia yang sedang menuju ibukota Jakarta terjebak macet sepanjang sekitar dua kilometer.
"Terganggu mas, tadi macetnya jauh, dari sana, ada sekitar dua kilometer nya. Mau ke Jakarta bawa barang," kata Oky saat melintas.
Baca juga: Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Sragen Terendam Banjir, Warga Dievakuasi
Kepala Kepolisian Sektor Pangenan AKP Sukendri menyebutkan, polisi sudah siaga mengatur arus sejak pagi. Pasalnya, kendaraan di dua arah terdampak banjir meski didominasi kendaraan dari arah Jawa menuju Jakarta.
Kejadian ini, kata Sukendri, berlangsung sekitar Kamis dini hari tadi. Banjir disebabkan meluapnya sungai beringin yang mendapatkan kiriman air dari bagian hulu.
Guna mengurangi kepadatan dan mencegah kendaraan mogok, petugas memberlakukan rekayasa arus berupa contraflow di beberapa titik.
"Alhamdulillah sudah terurai, roda berputar, kebetulan kita buka tutup, bergantian, macet paling panjang sampai Gebang dari arah Jawa. Kemacetan di jalur sisi arah Jawa menuju Jakarta saja," kata Sukendri.
Namun, sampai siang ini, air yang menggenang jalur utama pantura terpantau belum juga surut. Bahkan tingginya debit air kiriman dari wilayah hulu yang masih berada di Sungai Ciberes, membuat banjir kian tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.