Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pencoblosan Lanjutan di Serang Banten, Partisipasi Menurun hingga Petugas "Door to Door" Ajak Pemilih ke TPS

Kompas.com - 15/02/2024, 15:46 WIB
Rasyid Ridho,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas KPPS 9 Kampung Jambu Alas, Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, bekerja keras agar pemilih mau datang ke TPS.

Petugas mengajak warga dengan cara mendatangi satu per satu rumah mereka atau door to door hingga diumumkan melalui pengeras suara masjid.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih saat pencoblosan lanjutan pada hari kerja.

"Sudah diumumin lewat masjid, ada juga door to door, satu satu ke rumah. Tapi jawabannya ada yang berhalangan karena bekerja dan ada yang siap," kata Ketua KPPS Purnama Aji kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Pengawas TPS di Kabupaten Serang Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Purnama mengatakan, pada hari pemungutan Rabu (14/2/2024), jumlah pemilih yang hadir sebanyak 188 orang dari jumlah DPT yang tercatat sebanyak 269 orang.

Sedangkan pada pencoblosan ulang ditutup pukul 13.00 WIB ada sebanyak 151 orang yang hadir, atau menurun angka partisipasinya.

"Memang menurun karena di sini warga didominasi karyawan yang tidak libur, tapi kami sudah berupaya," ujar Purnama.

Dijelaskan Purnama, penyebab pencoblosan kembali digelar karena adanya surat suara DPRD Kabupaten yang tertukar dengan daerah pemilihan lain.

Diketahui adanya surat suara tersebut, lanjut Purnama, setelah adanya salah satu pemilih yang protes saat akan mencoblos caleg jagoannya.

"Kita tidak engeh (sadar) ternyata ada surat suara dapil 4 masuk ke sini, kalau seharusnya di sini DPRD Kabupaten Serang dapil 1," kata dia.

Baca juga: 3 TPS di Kabupaten Serang Gelar Pencoblosan Lanjutan karena Ada Surat Suara Tertukar

Ini membuat pemungutan suara dihentikan untuk DPRD Kabupaten. Sedangkan untuk Pilpres, DPD RI, DPR RI, dan DPRD Provinsi tetap dilanjutkan hingga penghitungan.

"Hari ini kami lanjutkan, pemilih kami kasih satu surat suara. Dimulai jam 8 hingga jam 1 seperti kemarin," ujar Purnama.

Komisioner KPU Kabupaten Asmawi mengatakan, surat suara tertukar disebabkan adanya human error saat pengemasan logistik di gudang KPU.

"Mungkin human error pas packing, pada saat melakukan packing di gudang, ketahuannya saat teman teman KPPS membuka segel kotak suara," kata Asmawi.

Menurut Asmawi, seharusnya petugas KPPS saat membuka kotak suara memeriksa disaksikan oleh pengawas. Diduga ada faktor kelalaian.

Baca juga: Belasan Amplop Berserakan di Depan TPS Serang Banten, Diselidiki Bawaslu

"Tentu ada evaluasi ke depannya," ujar dia.

Asmawi mengakui ada penurunan partisipasi pemilih karena banyak warga yang bekerja.

Namun, petugas KPPS berupaya terus-menerus mengajak pemilih dengan cara woro-woro di masjid dan mendatangi satu per satu rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Regional
Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Regional
Pria di Semarang Lecehkan Anak Tentangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Pria di Semarang Lecehkan Anak Tentangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Regional
Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Regional
Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Regional
Dianiaya karena Masalah Utang, Warga Aceh Kehilangan Telinga

Dianiaya karena Masalah Utang, Warga Aceh Kehilangan Telinga

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kang Zen Pilih Jadi Relawan Kemanusiaan | Buntut Tragedi Kecelakaan Bus di Ciater

[POPULER REGIONAL] Alasan Kang Zen Pilih Jadi Relawan Kemanusiaan | Buntut Tragedi Kecelakaan Bus di Ciater

Regional
Pilkada Kota Semarang, Bos PSIS Akan Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot di PKB

Pilkada Kota Semarang, Bos PSIS Akan Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot di PKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Regional
Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan

Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan

Regional
Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Regional
Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com