Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Demo Revisi UU Desa di Jakarta, Kades di Purworejo: Yang Ricuh Itu Depan, Kita Enggak Ikut-ikut

Kompas.com - 01/02/2024, 19:04 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com -Sebanyak 120-an kepala desa (Kades) di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng), berangkat ke Jakarta untuk demo menagih janji DPR yang akan mengesahkan revisi Undang-Undang desa.

Ratusan Kades ini berangkat dengan menggunakan 4 armada bus dan 2 mobil pribadi. Adapun 4 bus tersebut, 2 berukuran besar dan 2 lainnya berukuran sedang.

Kades Pamriyan, Budi Susilo mengatakan, rombongan dari Purworejo berangkat dari Purworejo pada Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 19.00 WIB. Sampai di Jakarta pada Rabu (31/1/2024) pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Demo Kades Ricuh, Puan Maharani: Saya Tidak Menghambat Revisi UU Desa

"Ada sekitar 120 kades yang berangkat, sampai sana Jam 10-an pagi dan langsung ikut gabung teman-teman," katanya, saat dihubungi. 

Menurutnya, aksi demonstrasi di Jakarta tersebut adalah inisiatif dari para Kades sendiri. Mereka tidak mengatasnamakan kelompok manapun.

"Jadi dari Purworejo tidak ada koordinator, kita berangkat sendiri dan atas biaya sendiri. Semua bahu membahu dan tidak dikoordinir oleh paguyuban dan lain sebagianya," kata Budi Susilo.

Demonstrasi gabungan kepala desa dari berbagai daerah di Indonesia yang menuntut pengesahan revisi Undang-Undang Desa sebelum Pemilu 2024.

Budi menyebut revisi Undang-Undang tentang Desa dinilai sangat urgen oleh para kepala desa. Pasalnya, undang-undang tersebut menyangkut soal dana desa dan masa jabatan kades.

"Sebenarnya dulu anggota dewan menjanjikan untuk mengesahkan revisi undang-undang desa. Dulu dijanjikan akan disahkan kalau enggak salah 6 Januari, tapi sampai sekarang belum ditepati," kata Budi Susilo.

Soal kericuhan yang sempat terjadi di Gedung DPR, Budi mengatakan, yang terlibat adalah barisan paling depan. Sampai saat ini, ratusan Kades dari Purworejo selamat dan tidak mengalami luka-luka.

"Yang ricuh itu yang depan, kita gak ikut-ikut," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Regional
Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Regional
Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Regional
Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Regional
Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Regional
Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Regional
Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

95.000 Siswa di Jateng Dipastikan Tak Akan Dapat Kursi SMA/SMK Negeri

Regional
Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin 'Ngojek' Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Viral Cerita Istri Kapolsek di Banyuasin "Ngojek" Demi Hidupi 3 Anaknya karena Suami Menikah Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com