KOMPAS.com - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Jumat (19/1/2024).
Petugas PGA Lewotobi Laki-laki, Bobyson Lamanepa menjelaskan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 43 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 5 menit.
"Teramati dari CCTV timur laut aliran lava pijar sejauh 3.700 meter," ujarnya.
Sementara itu, dari hasil pengamatan seismograf, tercatat 18 kali guguran dengan amplitudo 11.8-47.3 mm, durasi 47-548 detik.
Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus Lagi Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 500 Meter
Lalu terjadi dua kali tremor harmonik amplitudo 22.9-24.4 mm, durasi 185-219 detik, gempa frekuensi rendah tiga kali dengan amplitudo 14.8-19.9 mm, durasi 21-60 detik, serta tremor menerus terekam dengan amplitudo 3.7-5.1 mm, dominan 5.1 mm.
"Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 500 meter di atas puncak lebih kurang 2.084 meter di atas permukaan laut," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Flores Timur Jamin Stok Obat-obatan Pengungsi Erupsi Lewotobi Tercukupi
Seperti dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus meluas ke sejumlah wilayah.
Dari catatan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Flores Hironimus Lamawuran di Wulanggitang, Kamis (18/1/2024), menjelaskan, hingga hari ini ada delapan desa di dua kecamatan yang terdampak.
Sementara pengungsi yang tinggal di rumah warga sebanyak 3.614 jiwa.
Para pengungsi tersebar 31 desa dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, dan 3 desa di Kabupaten Sikka.
"Ada juga menetap di dua lokasi fasilitas umum sebanyak 60 jiwa," ujar Hironimus. Sementara itu untuk stok obat-obatan bagi pengungsi masih mencukupi.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan stok obat-obatan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih mencukupi.
"Untuk stok (obat-obatan) masih aman," ujar Kepala Dinas Kesehatan Flores Timur Agustinus Ogie Silimalar saat ditemui Kompas.com di kamp pengungsian Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kamis (18/1/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.