PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir masih merendam ruas jalan lintas timur Sumatera di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Banjir di ruas jalan lintas timur Sumatera ini sudah berlangsung selama dua pekan. Sejauh ini, ketinggian air berkisar 50 sentimeter hingga 1,2 meter.
Dampak besar dari banjir ini, adalah tersendatnya arus kendaraan antar provinsi maupun antar kota. Kemacetan panjang terjadi setiap hari.
Baca juga: Video Viral Fortuner Mogok Saat Terabas Banjir, Penonton Justru Senang
Untuk mengurai kemacetan, semua kekuatan aparat dikerahkan. Mulai dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan lainnya.
Petugas gabungan siaga 24 jam di lokasi jalan yang banjir. Selain mengurai macet, petugas juga kerap mengevakuasi kendaraan truk tronton yang mogok.
Bupati Pelalawan Zukri Misran bahkan ikut mengevakuasi truk-truk yang mogok di lokasi banjir, Jumat (12/1/2023) dini hari
"Dini hari itu saya turun ke lokasi ikut mendorong mobil truk yang mogok. Kendaraan ini harus cepat dievakuasi, agar arus lalu lintas tidak lumpuh total," ujar Zukri saat diwawancarai wartawan di lokasi banjir, Sabtu (13/1/2023).
Baca juga: Banjir di Pelalawan Riau, Warga Beraktivitas Pakai Perahu
Zukri mengatakan, banjir di jalan lintas timur akibat luapan Sungai Kampar, yang terjadi selama dua pekan.
Sejak sepekan terakhir, akses dinyatakan tidak bisa dilewati lagi oleh kendaraan roda dua atau roda empat. Hanya kendaraan tinggi atau truk tronton yang dibolehkan melintas.
Adapun, ruas jalan lintas yang terendam air sepanjang lebih kurang 8 kilometer. Yang terparah ada di Kilometer 84 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.
Baca juga: Warga Serbu Lapak Pengisian Daya Ponsel di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung
Ketinggian air di jalan, bervariasi. Ada yang 50 sentimeter, 80 sentimeter hingga 1,2 meter.
Kondisi genangan air tak kunjung surut. Justru cenderung naik, karena hujan dan pasang air laut.
Mendapat kabar kondisi arus lalu lintas semakin memburuk, Zukri langsung berkoordinasi dengan Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto untuk turun ke lokasi.
"Kami bersama-sama menuju lokasi dengan melewati jalan lintas yang banjir menggunakan mobil trado," sebut Zukri.
Di sepanjang jalan lintas yang terendam banjir, ditemukan banyak kendaraan yang mogok.