Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fahri Hamzah, Detik-Detik Jokowi dan Prabowo Bersatu

Kompas.com - 12/01/2024, 21:25 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi


LAMPUNG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah menceritakan momen "merangkulnya" Prabowo Subianto dengan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Fahri, keduanya disatukan dengan semangat rekonsiliasi saat rakyat Indonesia terbelah di Pemilu 2014 dan 2019.

Fahri mengatakan, pada dua pemilu tersebut, rakyat Indonesia seperti sengaja diadu domba dan dipecah belah.

Baca juga: Respons Bawaslu soal Umpatan Prabowo

"Saat itu didesain seperti mau diadu. Kita tegang, Pak. Di grup keluarga tegang, grup teman tegang," kata Fahri dalam acara "Ngobrol Pilpres" di Sekretariat Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Lampung, Jumat (12/1/2024).

Dia mengatakan, ketika itu Prabowo melihat radikalisme semakin kuat dan rakyat makin terpecah belah.

"Apa yang terjadi di tahun 2019, Pak Prabowo melihat radikalisme makin kuat. Itulah titik Pak Prabowo merenung, ada yang salah dalam dua pemilu terakhir," katanya.

Baca juga: Cak Imin Sebut Dukungan Khofifah ke Prabowo-Gibran sebagai Hak Demokrasi

Di sisi lain, kegalauan yang sama dirasakan Jokowi sebagai pemenang pemilu. Menurutnya, Jokowi berpikir harus ada perdamaian dan rekonsiliasi.

"Jokowi juga sama, ini mesti ada perdamaian. Bagaimana mau membangun, nggak bisa, rakyat terbelah dua," tutur Fahri Hamzah.

Dari sisi Jokowi pun kemudian mencoba merangkul Prabowo agar tidak lagi ada perpecahan. Fahri mengatakan, ketika itu Prabowo bersedia tetapi tidak mau masuk dalam kabinet.

Namun, Jokowi bersikeras agar Prabowo masuk dalam kabinet. Sehingga akhirnya ditugaskan menjadi Menteri Pertahanan.

"Begitu dalam magnet rekonsiliasi saat mereka (Jokowi dan Prabowo) hadir dalam kabinet," ungkapnya.

Menurut Fahri, tujuan Prabowo adalah upaya transisi pemerintahan bisa berjalan mulus.

Berkaca dari pergantian presiden-presiden sebelumnya, setiap transisi membuat terputusnya upaya membuat Indonesia bisa mengurus dirinya sendiri.

"Dari Soekarno ke Soeharto tidak bagus, dari Soeharto ke Habibie tidak mulus, ke Megawati dan SBY juga sama," katanya.

Dia mengatakan, transisi pemerintahan yang mulus adalah jaminan Indonesia bisa memiliki kedaulatan sendiri atas negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com