PELAIHARI, KOMPAS.com - Seorang wanita di Desa Bingkulu, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) berinisial L membuat cerita bohong menemukan bayi.
Bayi yang ditemukannya ternyata anak yang baru dilahirkannya.
Kapolsek Tambang Ulang, Iptu M Afianoor mengatakan, L membuat cerita bohong karena malu telah melahirkan anak dari hubungan terlarang.
Baca juga: Bayi Perempuan Terbungkus Kain Ditemukan di Kebun Karet, Diduga Sengaja Dibuang Usai Dilahirkan
"L merasa malu karena bayi itu dilahirkannya tanpa ayah,” ujar Afianoor dalam keterangannya yang diterima, Senin (8/1/2024).
Afianoor mengungkapkan, setelah melahirkan, L kemudian meletakkan bayinya di kebun karet milik warga. Bayi itu diletakkan dengan hanya menggunakan sehelai kain.
Agar tak menjadi bahan gunjingan warga, L memulai cerita bohongnya. Dia kemudian mengaku telah menemukan bayi berjenis kelamin perempuan saat bekerja menyadap karet.
Berita penemuan bayi itu pun heboh sampai ke telinga orang-orang kampung. Aparat kepolisian turun melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan, pelaku pembuangan bayi justru mengarah dirinya. Setelah melalui proses interogasi, L akhirnya mengakui perbuatannya.
"Pelaku L ini membuat sandiwara berpura-pura seolah dia menemukan bayi yang dibuang di kebun milik warga," ungkap Afianoor.
Karena berbagai pertimbangan, bayi yang tadinya dibawa ke rumah sakit untuk dirawat akhirnya dikembalikan kepada L.
"Bayi perempuannya sudah dikembalikan sama ibunya. Dia sanggup untuk merawatnya sementara pelaku tidak ditahan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, bayi perempuan ditemukan warga di kebun karet Desa Bingkulu, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel pada, Kamis (4/1/2024).
Saat ditemukan, kondisi bayi dalam keadaan sehat terbungkus dengan sehelai kain dan masih terdapat ari-ari ditubuhnya.
Temuan bayi itu pun membuat warga geger. Polisi yang tiba dilokasi memperkirakan jika bayi malang itu baru saja dilahirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.