Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungsi di Tenda Usai Gempa Sumedang, Warga: Takut, Enggak Berani ke Rumah

Kompas.com - 01/01/2024, 11:54 WIB
Aam Aminullah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Puluhan Kepala Keluarga (KK) terdampak gempa di wilayah Babakanhurim, Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengungsi di tenda-tenda darurat.

Salah seorang pengungsi, Dian Haerani (25) mengatakan, sejak gempa pertama, ia sudah meninggalkan rumahnya karena takut.

Baca juga: Update Gempa Sumedang: 138 Rumah Rusak, Tiga Orang Luka

"Waktu gempa pertama itu kan belum ada tenda, saya dan warga lain lari ke lapang sini. Panik, takut, jadi sejak saat itu enggak berani ke rumah lagi," ujar Dian kepada Kompas.com di tenda darurat, Senin (1/1/2024) siang.

Dian menuturkan, saat gempa pertama ia tengah berada di warung tak jauh dari rumahnya.

"Waktu gempa itu, dari warung saya lari ke rumah karena anak saya yang masih umur empat bulan lagi tidur di rumah. Karena panik, yang ada dipikiran saya itu bisa cepet-cepet bawa anak keluar dari rumah," tutur dia.

Baca juga: Gempa M 4,8 Sumedang, Sesar yang Belum Teridentifikasi, dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Dian menyebutkan, gempa yang terjadi Minggu (31/12/2023) malam tersebut merupakan kali pertama yang ia rasakan selama tinggal di Sumedang.

"Gempa yang pertama itu, getarannya kuat sekali dan terasa lama. Ini pertama kalinya saya merasakan gempa sekencang ini, panik, takut, campur aduk pokoknya," ujar Dian.

Dian mengatakan, tenda darurat sendiri telah terpasang di lapang sejak Minggu malam.

"Ada 60 KK, mungkin juga lebih yang semalam tidur di tenda ini. Tendanya terbuka jadi lumayan dingin. Kalau saya enggak apa-apa, tapi saya khawatir sama anak kalau kedinginan seperti semalam," tutur Dian.

Dian berharap, tidak ada lagi gempa susulan yang terjadi di Sumedang.

"Semoga tidak ada lagi gempa, takut saya. Untuk kebutuhan, paling buat anak seperti selimut, kayu putih gitu," sebut Dian.

Di tempat yang sama, Ayi Rusmana mengatakan, setelah tiga kali diguncang gempa, rumah kontrakan miliknya mengalami kerusakan cukup parah.

"Alhamdulillah, saya sendiri aman. Ini lagi ngecek rumah kontrakan yang rusak akibat gempa semalam. Semoga tidak ada lagi gempa susulan," kata Ayi. 

Untuk diketahui gempa tiga kali mengguncang Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Getaran paling adalah gempa ketiga berkekuatan magnitudo 4,8.

Akibatnya, ratusan rumah mengalami kerusakan dan tiga orang terluka. Ratusan pasien RSUD Sumedang pun dievakuasi lantaran gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com