Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru 2024, Pendaki Diminta Tak Berangkat H-1 ke Puncak Gunung

Kompas.com - 27/12/2023, 10:05 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menjelang libur Tahun Baru 2024, biasanya puncak gunung dipadati sekitar 1.500 hingga 2.000 pendaki yang melakukan camping dan berburu sunrise.

Untuk itu Ketua Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah, Dasirun, meminta agar pendaki tidak berangkat sehari sebelum tahun baru.

Pasalnya kemungkinan besar pendaki sudah tidak kebagian tempat untuk mendirikan tenda.

"Lebih baik berangkat tanggal 29 atau 30 Desember besok supaya bisa mencari tempat untuk mendirikan tenda camping," tutur Dasirun lewat pesan singkat, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Jembatan Ampera Ditutup 3 Jam Saat Malam Tahun Baru

Menurut catatannya, terdapat sekitar 2.000 pendaki yang menaiki setiap gunung di tahun baru. Kecuali Gunung Merbabu yang membatasi jumlah pendaki.

"Kalau Gunung Merbabu ada pembatasan jumlah pendaki dengan sistem kuota," lanjutnya.

Sementara gunung yang paling ramai dikunjungi pendaki biasanya ialah Gunung Slamet. Namun gunung itu ditutup karena aktivitas vulkanik.

Baca juga: Gunung Lewotobi di Flores Timur Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1 Km

"Sebenarnya Gunung Slamet biasanya yang paling ramai. Cuma saat kini tutup karena aktivitas vulkanik. Prediksi saya para pendaki akan terkonsentrasi di gunung area Kedu seperti Sindoro, Sumbing, Kembang, dan Prau," ungkapnya.

Pihaknya menegaskan bila mendaki gunung bukan wisata biasa. Sehingga para pendaki perlu menyiapkan fisik dan mental, serta perlengkapan dan perbekalan agar pendakian lancar dan nyaman.

"Ini wisata minat khusus maka perlu persiapan khusus juga. Saat ini masih musim penghujan jangan lupa jas hujan," ujarnya.

Terakhir, dia meminta pendaki memahami kemampuan diri dan tidak memaksa diri mencapai puncak jika fisik dan mental tidak memungkinkan.

Terpisah, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah juga memprediksi pada malam tahun baru, salah satu titik paling ramai itu di pendakian.

"Ini tolong diperhatikan dan dipersiapkan secara baik tentang update kondisi jalur pendakian, kemudian daya tampung dari puncak yang akan dinaiki," ujar Kabid DTW Disporapar Jateng Riyadi.

Meski belum memberlakukan pembatasan, pihaknya meminta pengelola menerapkan sistem buka tutup bila daya tampung sudah penuh.

Hal itu dinilai perlu dilakukan di semua daya tarik wisata baik alam maupun non-wisata alam.

"Belum ada pembatasan, tapi kami imbau untuk menghitung daya tampung dan jika sudah terpenuhi, diterapkan sistem buka tutup, kemudian menyediakan DTW terdekat yang bisa dikunjungi wisatawan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com