BIMA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Julasi (30), tewas tertembak senjata api rakitan saat warga Desa Cenggu dan Renda di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), bentrok, Sabtu (23/12/2023).
Julasi merupakan pegawai honorer pada UPT Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bima.
Warga Desa Renda itu tewas setelah menderita luka tembak pada bagian dada kanan yang menembus rongga dadanya.
Baca juga: Pilu, Bocah SD di Indramayu Diperkosa 11 Anak Jalanan Berulang Kali, Sang Ibu Syok dan Meninggal
"Iya, korban yang meninggal saat bentrok tadi malam itu pegawai kita di UPT DP3AP2KB," kata Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bima, Nurdin saat dikonfirmasi, Minggu (24/12/2023).
Nurdin mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi tertembaknya Julasi ketika bentrokan terjadi.
Namun, setelah menerima laporan dari pegawai UPT DP3AP2KB Kecamatan Belo, ia langsung meminta anggota UPT melayat ke rumah duka sekaligus memberikan santunan bagi keluarga korban.
Baca juga: Korban Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Jadi 13 Orang, PT IMIP: Tidak Ada yang Meledak
Sementara pihak dinas belum bisa menuju lokasi. Sebab informasi yang diperoleh, warga dua desa tersebut masih bersitegang.
"Karena di situ masih ada perkelahian kami juga belum berani ke sana, kalau santunan ada dari UPT," ungkapnya.
Humas RSUD Bima, Muhammad Akbar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan medis, korban meninggal akibat luka tembak.
Pada tubuh korban ditemukan luka berbentuk oval di bagian dada sisi kanan yang menembus rongga. Kemudian terdapat lingkaran abrasi pada tepi luka bewarna kehitaman.
Selain itu, setelah dilakukan rontgen thorax untuk memastikan kondisi rongga, ditemukan satu buah benda berbentuk proyektil peluru.
"Korban masih di rumah sakit sedang dipersiapkan untuk dikebumikan," tutur Akbar.
Kapolsek Belo, AKP Ilham, masih belum memberikan jawaban terkait bentrokan antar kelompok warga Desa Cenggu dan Renda tersebut.
Sebelumnya, sekelompok warga Desa Cenggu dan Desa Renda di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali terlibat bentrok pada Sabtu (23/12/2023) malam.
Dalam peristiwa tersebut, satu orang warga Desa Renda bernama Julasi (30), tewas akibat terkena tembakan senjata api rakitan pada bagian dada.