BOGOR, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku terpaksa menyindir seorang gubernur yang pernah diusung oleh oposisi pemerintah pada tahun 2017.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya pada acara konsolidasi relawan Kopi Pagi (Posko Pemilih Prabowo-Gibran) di SICC, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Baca juga: Prabowo ke Pengelola Ponpes Se-Indonesia: Saya Harap Tak Lupa dengan Saya di Hari-hari Penting
Mulanya, Prabowo membahas tentang demokrasi Indonesia sudah berjalan baik dan dibuktikan dengan pergantian kepala daerah hingga presiden-presiden terdahulu.
Bahkan, kata dia, presiden yang dituduh diktator pun berhasil turun.
"Presiden-presiden yang dituduh diktator, bahkan bung Karno pun turun oleh MPRS. Beliau turun dengan baik. Beliau kalau mau bisa bertahan. Pak Harto juga turun dengan baik. Semua presiden kita turun dengan baik, mau mengadakan pergantian," ungkapnya.
Prabowo menegaskan demokrasi di Indonesia berjalan walaupun masih ada masyarakat yang tidak puas.
"Kadang-kadang ada juga yang lupa, ada yang menjadi gubernur lupa karena demokrasi. Jadi gubernur itu demokrasi, jadi bupati demokrasi, apalagi jadi gubernur yang diusung oposisi," tutur Prabowo.
"Ya saya terpaksa, saya juga nyindir-nyindir dikit," katanya lagi.
"Boleh dong?," Prabowo lanjut bertanya ke para relawan.
"Bolehhhhh," teriak para pendukungnya sambil berseru meneriakkan nama Anies, calon presiden nomor urut 1.
Prabowo lalu mengatakan bahwa inilah demokrasi, ada hak untuk menyatakan pendapat.
"Pendapat saya seperti tadi itu. Pendapat saya dengan segala kekurangan, Indonesia memiliki demokrasi yang berjalan dengan baik," ucap Prabowo.
Baca juga: Prabowo Enggan Jadi Politikus Omdo yang Umbar Janji tapi Tak Ditepati
Usai memberikan pidato, Prabowo tidak menyempatkan diri untuk diwawancarai oleh wartawan di lokasi. Padahal, sebelumnya panitia menyebut akan ada sesi wawancara.
Tak lama setelah pidato itu, Prabowo menggunakan kaos berwarna putih bergegas lari ke dalam mobil. Ia menghindari awak media yang sudah menunggu.
Para tim kampanye pun mengatakan bahwa Prabowo harus segera pergi karena ada kegiatan mendadak di tempat lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.