Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok di Survei Litbang "Kompas", TPD Ganjar-Mahfud Jateng: Ini Kandang Banteng, Kita Akan Menang Tebal

Kompas.com - 13/12/2023, 06:14 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas mencatat elektabilitas Ganjar-Mahfud anjlok menempati posisi terakhir, 15,3 persen. Padahal, sebelumnya Ganjar kerap unggul dalam berbagai lembaga survei politik.

Sementara itu, Prabowo-Gibran melejit di posisi pertama dengan angka 39,3 persen. Lalu, paslon Anies-Muhaimin di posisi kedua 16,7 persen.

Merespons hal itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, mengaku tetap pede menang telak di wilayah yang kerap disebut 'kandang banteng'.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Pakar Komunikasi: Jadi Acuan Strategi Timses

"Ini kandang banteng. Kami meyakini Ganjar-Mahfud menang, terutama di Jateng kita akan menang tebal," tuturnya usai gelaran nonton bareng (nobar) Debat Pilpres di markasnya, Panti Marhaen, Kota Semarang, Selasa (12/12/2023).

Terlepas hasil survei Litbang Kompas, pihaknya mengaku memiliki survei sendiri yang dijadikan acuan untuk strategi kemenangan Ganjar-Mahfud.

"Kompas begitu (hasil surveinya) bolehlah silakan, kita juga punya survei sendiri kok, kita meyakini survei kita benar," imbuhnya.

Menurutnya, dinamika pemilih saat ini masih terus berubah. Salah satunya, banyak yang memutuskan pilihan melalui debat paslon.

Dia memperkirakan, melalui debat Pilpres yang dilakukan semalam akan sangat berdampak positif pada Ganjar-Mahfud.

"Sentimen positifnya paling bamyak Mas Ganjar. Mudah-mudahan debat ini bisa mempengaruhi para pemilih. Dan para pemilih semakin cerdas dan saya kira semua mata masyarakat Indonesia tertuju pada debat. Kita bisa melihat bagaimana kualitas paslon nomor 3 Ganjar-Mahfud," tuturnya.

Optimisme itu bukan tanpa alasan. Pihaknya mengaku terkejut dengan banyaknya relawan yang mendukung Ganjar-Mahfud tanpa sokongan logistik darinya.

"Yang membuat kita surprise adalah banyak sekali relawan yang tanpa dukungan logistik nekat mendukung Ganjar-Mahfud, dan membuat kita kewalahan, sehingga membuat kita apapun yang kita punya, kita jadikan sebagai alat kampanye," bebernya.

Sementara itu, pihaknya mengungkapkan Ganjar-Mahfud tidak melakukan kampanye pemenangan dengan strategi semacam pengajian akbar atau konser musik.

Namun, pihaknya merapatkan barisan, mengadakan pertemuan per TPS, dan memastikan bahwa masyarakat memilih Ganjar-Mahfud dalam Pilpres ini.

Baca juga: Apresiasi Survei Litbang Kompas, PDI-P: Ganjar-Mahfud secara Ideologis Penerus Jokowi

"Mungkin orang enggak nemu pengajian akbar atau ngundang artis, karena kita menggunakan metode below the line, undetected movement. Misal kalau pulang kampung ke Bulusan, Tembalang pasti akan lihat mereka melakukan pergerakan kecil, setiap hari bisa dua sampai tiga titik, itulah gerakan kita," tegasnya.

"Kalau kita memang melawan kekuatan besar, yang dilakukan adalah gerilya, hari ini kita akan gerilya, di seluruh TPS diharapkan selesai pada tanggal 23 Desember," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com