PAPUA TENGAH, KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan pembakaran gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Gome di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Tak hanya itu, KKB juga disebut membakar honai warga di Kampung Kunga.
Akibatnya, sekitar 200 warga dari 10 kampung yang ada di Distrik Gome mengungsi karena ketakutan.
Baca juga: 9 Bulan Kapten Philip Disandera, Kapolda Papua: Saya Harap KKB Bebaskan sebagai Kado Natal
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan bahwa KKB telah melakukan pembakaran.
"Saat ini keamanan di wilayah Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Gome, kembali terganggu setelah KKB selain membakar gedung SMPN 1 juga membakar honai warga di wilayah terpisah di Kampung Kunga, Distrik Ilaga," ungkapnya, seperti dikutip Antara.
Pembakaran itu diduga terjadi pada Jumat (10/11/2023) sekitar pukul 17.15 WIT.
"SMPN 1 Gome dilaporkan terbakar diikuti tembakan flare berwarna merah sebanyak 10 kali dari tiga arah yang berbeda," katanya.
Baca juga: Bantahan soal Isu Kelaparan di Yahukimo dan Temuan Nakes Dianiaya KKB
Benny mengungkapkan, beberapa menit kemudian dari jarak sekitar 400 meter terdengar tembakan yang mengarah ke Pos Kodim Persiapan.
Tembakan tersebut diduga dilakukan oleh KKB hingga sempat terjadi kontak tembak.
Kelompok tersebut lalu diduga lari menuju Kampung Kunga.
"Pada pukul 20.45 WIT dilaporkan satu honai di Kampung Kunga dibakar," kata dia.
Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mengungkapkan, ada sekitar 200 orang warga dari 10 kampung di Gome mengungsi karena takut dengan KKB.
"Dari laporan yang diterima terungkap masyarakat mendatangi dan mengadu ke Pos TNI Satgas 300/Bjw untuk minta perlindungan," ungkap dia dalam keterangan di Papua Tengah, Senin (13/11/2023), seperti dikutip Antara.
Warga lalu ditempatkan di Gereka Bethel Jenggernok serta di honai-honai di sekitar Pos Gome sehingga kondisi mereka terpantau.
"Prajurit juga membantu menyediakan makanan untuk mereka," kata Deni.
Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Abelom Kogoya mengaku meminta perlindungan ke prajurit yang bertugas di Pos Gome karena takut dengan gangguan KKB.
"Kami takut Bapak, mereka ancam bunuh kami tolong bapak TNI, kami takut bekerja, takut berladang," katanya.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.