KOMPAS.com - Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, meminta pengurus masjid di wilayah Maluku mengecilkan volume pengeras suara menjelang pelaksanaan shalat.
Permintaan itu disampaikan Kalla saat melantik Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah DMI Maluku di Masjid Raya Alfatah Ambon, Senin (6/11/2023).
Menurut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, memutar pengajian di masjid terlalu keras dan lama itu akan menganggu warga lainnya.
Baca juga: JK Ungkap Sulitnya Dewan Masjid Indonesia Ikut Cegah Paham Radikalisme
"Jangan diputar terlalu besar, apalagi sampai saling adu kuat itu akan mengganggu warga lain bukan hanya non-muslim tapi juga warga muslim ada yang merasa terganggu," kata JK.
Ia mengatakan, masih ada masjid yang memutar pengajian dengan sangat keras dan lama saat menjelang shalat.
Menurutnya, hal itu tidak hanya menganggu warga lainnya yang sedang beristirahat tetapi juga akan menganggu kesyahduan ayat-ayat Al Quran yang sedang dilantunkan baik secara langsung maupun melalui rekaman.
"Itu mengganggu kesyahduan, apalagi saat subuh. Jadi pelan-pelan saja dan jangan terlalu lama dan membahana begitu," katanya.
Ia mencontohkan di banyak negara Arab, masjid-masjid tidak memutar pengajian dengan suara yang keras dan lama menjelang shalat.
Baca juga: Dewan Masjid Indonesia Kecam Seruan Pengawasan Khotbah Jumat
Menurutnya, banyak anak-anak dan para pekerja yang pada akhirnya mengantuk di sekolah dan tempat kerja karena sudah terbangun sebelum waktunya.
"Itu anak-anak ngantuk saat di sekolah dan yang mau bekerja ngantuk di kantor karena belum waktunya bangun sudah dibangunkan," katanya.
Ia pun meminta pengurus LDI Maluku yang baru dilantik agar mensosialisasikan ke masjid-masjid agar dapat mengecilkan alat pengeras suara saat memutar pengajian khususnya menjelang shalat subuh.
"Nanti coba disosialisasikan ke pengurus masjid," pintanya.
Pada kesempatan itu, JK juga mengingatkan warga muslim di Maluku khususnya pengurus LDI Maluku menjadikan masjid sebagai pusat dakwah dan peradaban kemajuan Islam.
"Pengurus yang baru dilantik juga harus membantu memakmurkan masjid dan jamaahnya," katanya.
Baca juga: Ciri-ciri Kotak Amal Kelompok Radikal Versi Dewan Masjid Indonesia
Gubernur Maluku, Murad Ismail, yang juga pembina LDI Maluku ikut meminta kepada pengurus LDI Maluku yang baru dilantik dapat mendatangi setiap masjid untuk memberikan pemahaman terkait masalah tersebut.
Sebab masih banyak masjid yang selalu memutar pengajian dengan menggunakan pengeras suara yang kuat padahal waktu shalat masih sangat lama.
"Khususnya subuh, itu waktu shalat jam 5 tapi sudah pengajian jam 4 jadi nanti pengurus yang baru sosialisasi ke masjid-masjid soal ini," pintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.