Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geothermal 65 MW di Solok, Dulu Ditolak, Kini Didukung Masyarakat

Kompas.com - 02/11/2023, 18:01 WIB
Perdana Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Proyek pembangkit listrik energi panas bumi (geothermal) berkekuatan 65 Mega Watt (MW) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sempat ditolak. Namun sekarang telah didukung masyarakat.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Lembang Jaya, Bujang M Nur mengatakan, masyarakat yang menolak hadirnya geothermal di Gunung Talang hanya dua dari delapan jorong (setara dusun).

"Dulu itu ada dua jorong dari 8 jorong yang menolak. Selebihnya mendukung kehadiran geothermal ini," kata Bujang kepada wartawan, Kamis (2/11/2023) di Solok.

Baca juga: Siap Miliki Geothermal 65 MW, Wabup Solok Minta Warga Tak Khawatirkan Dampaknya

Bujang menjelaskan dirinya bersama ninik mamak melakukan studi banding ke Desa Margamukti dan Desa Lembang yang juga masuk wilayah produksi panas bumi di Provinsi Jawa Barat.

Kesimpulannya, kata Bujang, proyek geothermal dapat berdampingan dengan masyarakat. Dalam arti tidak akan mengganggu aktivitas pertanian masyarakat.

Baca juga: Polisi Lacak Istri Baru Nikah yang Hilang di Solok, Medsos dan Ponsel Tidak Aktif Lagi

"Geothermal ini tidak merusak lingkungan. Yang dekat kita saja ini contohnya, di Solok Selatan, itu luar biasa hebat pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana sekarang. Sampai sekarang belum ada pengaruhnya ke alam sekitar," ujar Bujang.

Menurut Bujang, penolakan dulu karena adanya provokasi dari pihak luar yang menginginkan proyek geothermal gagal terlaksana. Caranya, dengan memberikan kabar buruk yang menakut-nakuti masyarakat akan kerusakan lingkungan.

Bujang sendiri sudah membuktikan dengan melihat sendiri dengan mata kepalanya bahwa geothermal tidak merusak lingkungan.

Malah di dekat geothermal tempat studi banding, ada kebun teh seluas 20 hektar yang justru semakin subur dan hasilnya meningkat sejak ada geothermal.

"Provokasi yang masuk dari luar itu kepada masyarakat, bahwa geothermal akan membuat sumber air berkurang, pipa-pipanya akan berbahaya bila didekati. Itu sama sekali tidak ada," ungkap Bujang.

Bujang mengatakan, pemerintah daerah harus turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat jika proyek yang dikerjakan perusahaan asal Turki itu akan dikerjakan.

"Harus ada sosialisasi secara intens dari Pemda supaya masyarakat benar-benar paham bahwa proyek ini tidak akan mengganggu aktivitas pertanian dan juga akan berdampak baik kepada ekonomi masyarakat sekitar," kata Bujang.

Bujang tak dapat memungkiri 95 persen kehidupan masyarakat Batu Bajanjang adalah masyarakat petani yang paranoid lahan mereka akan hilang dan rusak bila ada proyek geothermal.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat segera memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal berkapasitas 65 MW.

Saat ini, perusahaan asal Turki, Hitay Energy telah memenangkan tender dan segera melakukan pembangunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Korban Banjir Rob Demak, Bupati: Kita Bantu untuk Relokasi

Soal Korban Banjir Rob Demak, Bupati: Kita Bantu untuk Relokasi

Regional
Kasus Dugaan Pelecehan Gadis Pemohon KTP di Nunukan, 5 Orang Diperiksa

Kasus Dugaan Pelecehan Gadis Pemohon KTP di Nunukan, 5 Orang Diperiksa

Regional
Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

Suhu di Arab Saudi Capai 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

Regional
Buron Penganiaya Wanita hingga Jari Putus Dibekuk di Air Itam

Buron Penganiaya Wanita hingga Jari Putus Dibekuk di Air Itam

Regional
Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Tak Lakukan Pelunasan, 289 Calon Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat Tahun ini

Regional
Sopir Mobil Damkar yang Lindas Rekan Saat Tangani Kebakaran di Tegal Diperiksa

Sopir Mobil Damkar yang Lindas Rekan Saat Tangani Kebakaran di Tegal Diperiksa

Regional
Ketum Gus Addin Perluas Jaringan Ansor di 20 Negara demi Indonesia

Ketum Gus Addin Perluas Jaringan Ansor di 20 Negara demi Indonesia

Regional
Bantah Pecah Kongsi dengan Bupati, Wabup Basari: Kita Ada Komunikasi

Bantah Pecah Kongsi dengan Bupati, Wabup Basari: Kita Ada Komunikasi

Regional
Dalang Perambah Hutan TN Bukit Tigapuluh Ternyata Mantan Kades

Dalang Perambah Hutan TN Bukit Tigapuluh Ternyata Mantan Kades

Regional
Soal Banjir Rob Demak, Bupati: Semoga 2025 Sudah Dilakukan Pembangunan Infrastruktur

Soal Banjir Rob Demak, Bupati: Semoga 2025 Sudah Dilakukan Pembangunan Infrastruktur

Regional
Kapal Wisata Semarang dan Wacana Denda Rp 50.000 bagi Warga Pembuang Sampah Sembarangan

Kapal Wisata Semarang dan Wacana Denda Rp 50.000 bagi Warga Pembuang Sampah Sembarangan

Regional
Mantan Kadishub Dompu Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar

Mantan Kadishub Dompu Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp 1,2 Miliar

Regional
Sempat Dirawat, Calon Jemaah Haji Kloter 2 Palembang Wafat

Sempat Dirawat, Calon Jemaah Haji Kloter 2 Palembang Wafat

Regional
Ratusan 'Surfer' Mancanegara Ikut WSL Krui 2024, Polda Lampung Antisipasi

Ratusan "Surfer" Mancanegara Ikut WSL Krui 2024, Polda Lampung Antisipasi

Regional
Mortir Ditemukan di Tempat Rongsok Magelang, Berat Kisaran 2,5 Kilogram

Mortir Ditemukan di Tempat Rongsok Magelang, Berat Kisaran 2,5 Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com