Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumini 20 Tahun Berikan Air Gratis ke Warga Purworejo, Pahlawan di Tengah Kekeringan

Kompas.com - 12/10/2023, 13:49 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kekeringan sudah melanda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah selama beberapa bulan. Masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih.

Sumur-sumur milik warga mulai mengering dan tak cukup untuk keperluan sehari-hari. Meski demikian, ada seorang pahlawan yang rela membagi air gratis kepada masyarakat.

Ia adalah Sumini (61), warga dari Dusun Serapah, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Purworejo.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Cianjur ke SPBU untuk BAB dan Mandi di Tempat Kerja

Selama dua dekade terakhir, ia mulai membagi air gratis kepada warga sekitar yang bersumber dari sumur miliknya yang tak pernah kering selama musim kemarau.

Sumini menjadi penolong bagi banyak orang di daerah tersebut. Sumur tersebut telah menjadi sumber air bersih yang dapat diandalkan selama puluhan tahun, bahkan saat musim kemarau melanda.

Sejak tahun 2003 silam. Sumini telah membuka pintu rumahnya untuk warga sekitar yang membutuhkan air bersih.

"Saya tahu betapa sulitnya hidup tanpa akses air bersih, dan saya ingin membantu mengatasi masalah tersebut sebisa mungkin," kata Sumini, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Sumur Warga Mengering, Desa di Purworejo Ini Salurkan Bantuan Air Bersih Pakai Galon

Setiap hari, puluhan warga dari berbagai lapisan masyarakat datang ke rumah Sumini dengan jeriken kosong untuk mengisi air bersih. Tak jarang, para relawan juga mengambil air di sumur milik Sumini untuk didistribusikan ke warga lainnya.

Sumur bor milik Sumini, yang memiliki kedalaman 30 meter, telah menjadi salah satu solusi bagi masyarakat di sekitarnya.

"Sejak dulu saya tidak pernah memungut biaya apa pun, semuanya gratis dan siapa pun boleh mengambil air. Setiap tahun, saat musim kekeringan, banyak relawan dan pemerintah yang datang untuk mengambil air," ujar Sumini.

Muhlasin, salah satu relawan, mengatakan bahwa ia dan teman-temannya sering datang ke rumah Sumini untuk mengambil air.

Mereka mengangkut air sebanyak 4 hingga 10 kali per hari, dengan jumlah total ribuan liter.

"Kami sudah mengambil air dari Bu Sumini selama sekitar 5 tahun, dan hingga saat ini airnya tidak pernah habis," tambahnya.

"Kami membutuhkan lebih banyak relawan dan individu seperti Bu Sumini yang bersedia berbagi air demi kelangsungan hidup banyak orang," tambah Muhlasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com