PURWOREJO, KOMPAS.com - Kekeringan sudah melanda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah selama beberapa bulan. Masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih.
Sumur-sumur milik warga mulai mengering dan tak cukup untuk keperluan sehari-hari. Meski demikian, ada seorang pahlawan yang rela membagi air gratis kepada masyarakat.
Ia adalah Sumini (61), warga dari Dusun Serapah, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Purworejo.
Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Cianjur ke SPBU untuk BAB dan Mandi di Tempat Kerja
Selama dua dekade terakhir, ia mulai membagi air gratis kepada warga sekitar yang bersumber dari sumur miliknya yang tak pernah kering selama musim kemarau.
Sumini menjadi penolong bagi banyak orang di daerah tersebut. Sumur tersebut telah menjadi sumber air bersih yang dapat diandalkan selama puluhan tahun, bahkan saat musim kemarau melanda.
Sejak tahun 2003 silam. Sumini telah membuka pintu rumahnya untuk warga sekitar yang membutuhkan air bersih.
"Saya tahu betapa sulitnya hidup tanpa akses air bersih, dan saya ingin membantu mengatasi masalah tersebut sebisa mungkin," kata Sumini, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Sumur Warga Mengering, Desa di Purworejo Ini Salurkan Bantuan Air Bersih Pakai Galon
Setiap hari, puluhan warga dari berbagai lapisan masyarakat datang ke rumah Sumini dengan jeriken kosong untuk mengisi air bersih. Tak jarang, para relawan juga mengambil air di sumur milik Sumini untuk didistribusikan ke warga lainnya.
Sumur bor milik Sumini, yang memiliki kedalaman 30 meter, telah menjadi salah satu solusi bagi masyarakat di sekitarnya.
"Sejak dulu saya tidak pernah memungut biaya apa pun, semuanya gratis dan siapa pun boleh mengambil air. Setiap tahun, saat musim kekeringan, banyak relawan dan pemerintah yang datang untuk mengambil air," ujar Sumini.
Muhlasin, salah satu relawan, mengatakan bahwa ia dan teman-temannya sering datang ke rumah Sumini untuk mengambil air.
Mereka mengangkut air sebanyak 4 hingga 10 kali per hari, dengan jumlah total ribuan liter.
"Kami sudah mengambil air dari Bu Sumini selama sekitar 5 tahun, dan hingga saat ini airnya tidak pernah habis," tambahnya.
"Kami membutuhkan lebih banyak relawan dan individu seperti Bu Sumini yang bersedia berbagi air demi kelangsungan hidup banyak orang," tambah Muhlasin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.