Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Orangutan Kurus karena Dipelihara Warga di Kalbar Akhirnya Dievakuasi

Kompas.com - 02/10/2023, 13:34 WIB
Hendra Cipta,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MELAWI, KOMPAS.com - Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) menyelamatkan satu individu bayi orangutan yang dipelihara seorang warga di Desa Nanga Raya, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi.

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan dan berusia 1 tahun ini telah dipelihara warga bernama Oktorius, sejak Juni 2023. Orangutan tersebut diduga mengalami malnutrisi lantaran fisiknya yang nampak kurus.

Kepala BSDA Kalbar RM Wiwied Widodo mengatakan, dari informasi awal, pihaknya langsung melakukan verifikasi ke lapangan.

Baca juga: Orangutan Kalimantan yang Diselundupkan ke Surabaya Dikembalikan ke Daerah Asal

“Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Sintang bersama tenaga medis dari Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) langsung ke lokasi,” kata Wiwied dalam keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

Menurut Wiwied, perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 4 jam perjalanan darat. Dari Kota Sintang, perjalanan dimulai dengan menggunakan kendaraan roda empat selama 2 jam sampai di Desa Nanga Keberak.

Kemudian dilanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor selama 2 jam menempuh jalan tanah bebatuan.

“Saat sampai di tujuan, kami lebih dulu berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk memudahkan proses evakusasi,” ujar Wiwed.

Menurut Wiwied, orangutan tersebut ditemukan Oktorius di hutan. Karena kasihan, orangutan tersebut dibawa pulang untuk dirawat dan pelihara.

“Oktorius tidak memiliki pengetahuan merawat bayi orangutan. Dia memberi pakan bayi orangutan tersebut seadanya berupa nasi dan susu. Bukan selayaknya makanan untuk orangutan seperti buah-buahan, sehingga kondisinya terindikasi malnutrisi,” ungkap Wiwied.

Wiwied menerangkan, setelah evakuasi, orangutan tersebut dititip untuk dirawat di YPOS dan langsung diperiksa kesehatannya.

“Sebelum menjalani rehabilitasi sampai siap untuk dilepasliarkan ke habitat, orangutan itu akan diperiksa dulu kesehatannya,” ungkap Wiwied.

Wiwied menjelaskan, orangutan atau pongo pygmaeus merupakan satwa dilindungi dan berstatus sangat terancam punah akibat perburuan dan deforestasi, alih fungsi hutan serta perubahan iklim.

“Kolaborasi dan sinergitas semua pihak dalam sosialisassi perlindungan satwa liar menjadi kunci utama agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutup Wiwied.

Baca juga: Evakuasi Orangutan yang Serang Warga di Ketapang, BKSDA Kalbar Terjunkan Tim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com