UNGARAN, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memulai investigasi terkait kecelakaan yang terjadi di simpang Exit Tol Bawen Kabupaten Semarang.
Kecelakaan yang diduga akibat truk mengalami rem blong terjadi di simpang Exit Tol Bawen Kabupaten Semarang pada Sabtu (23/9/2023).
Total ada 30 korban dalam kejadian tersebut. Dengan rincian tiga orang meninggal dunia, satu orang luka parah dan kritis, dan 26 orang menderita luka.
Baca juga: Dua Sahabat Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Bawen, Bersama Saat COD Ponsel
Sementara untuk kendaraan yang terlibat, terdiri dari 16 kendaraan. Yakni tujuh kendaraan roda empat atau lebih dan sembilan sepeda motor.
Investigator In Charge atau Ketua Tim Investigasi KNKT Laksono mengatakan, investigasi dilakukan untuk mengumpulkan data lapangan terkait prasarana jalan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bawen Bermula Saat Sopir Truk Kesulitan Memindahkan Persneling
"Kita juga akan melihat truknya, nanti kita bongkar bersama kepolisian dan Dinas Perhubungan," ujarnya, Kamis (28/9/2023) di Bawen, Kabupaten Semarang.
"Setelah melihat data dan kondisi prasarana jalan, pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap saksi, dalam hal ini pengemudi. Termasuk juga nanti pemilik kendaraan juga akan diperiksa," ungkapnya.
Laksono mengungkapkan, data-data faktual yang dikumpulkan tersebut selanjutnya akan dianalisa tim ahli.
"Dari itu akan muncul rekomendasi keselamatan. Kita bekerja paling lama satu tahun, tapi semoga tidak ada kecelakaan yang menonjol lain, sehingga tim bisa konsentrasi terhadap kasus di Bawen ini," paparnya.
Menurut Laksono, tim investigasi KNKT melakukan pengukuran lebar dan bahu jalan, tingkat kemiringan, serta analisa jarak pandang.
"Kita sudah ada data awal dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), nanti dikompilasi dari data faktual dan database tersebut," tutur dia.
Tahapan pemeriksaan KNKT, lanjut dia, dimulai dari pemeriksaan data dan cek lapangan, kemudian dianalisa dan hasilnya berupa rekomendasi keselamatan.
"KNKT tidak menyalahkan, tapi kita mencari penyebab kecelakaan, lalu apa yang perlu diperbaiki dan optimalkan. Tidak blaming, tapi kita mencari solusi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.