YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo memberikan nilai 7,5 pada atmosfer kebebasan masyarakat di Indonesia.
Hal ini menanggapi pertanyaan Najwa Shihab terkait kondisi kebebasan berpendapat di Tanah Air.
Angka tersebut lebih baik dari nilai yang diberikan bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Sebelumnya, Anies memberikan nilai kebebasan berpendapat di Indonesia dengan angka 5 dan 6.
Menurut Ganjar, dia tidak pernah memperkarakan pihak yang mengkritiknya.
Baca juga: Anies Baswedan: Selama Menulis Indonesia Masih Pakai Wakanda, Kebebasan Masih Rendah
"Mbak (Najwa), saya tiap hari dibully kok, Mbak. Saya menuntut mereka? Tidak. Mereka yang membully saya saat gubernur, saya anggap mereka kasih energi koreksi buat saya. Mereka tidak saya penjarakan kok," kata Ganjar, pada acara UGM x Narasi, Selasa (19/9/2023).
Ganjar mengaku tetap menerima suara pihak-pihak walaupun itu disampaikan secara keras dan kasar.
"Kalau kita lihat seperti itu hari ini namanya medsos. Ngomong sebebas-bebasnya, setelah acara ini yakin banyak omongan-omongan dipotong dan dikomentari," kata dia.
Bahkan, hal ini baru terjadi beberapa waktu lalu ketika Ganjar menjadi pembicara di Universitas Indonesia (UI).
"Apakah saya menuntut? No, karena kemarin terjadi setelah saya bicara di UI," kata dia.
Data dari Kontras pada Juni 2022-Juli 2023 terdapat 108 pelanggaran hak terhadap kebebasan berekspresi mulai dari serangan digital hingga serangan fisik.
Terkait data ini, Ganjar mempertanyakan perbandingannya.
Baca juga: Ganjar Tanggapi Peluang Mahfud MD Jadi Pendampingnya Saat Pemilu 2024
"Perbandingannya berapa, sayang tidak ada pembanding. Umpama sekian berbicara, Kontras atau siapapun lembaganya, melakukan riset, inilah hate speech, hoaks, bully, kalau itu dihadirkan persentasenya tinggi, saya yang salah," kata dia.
Ganjar mengatakan, dia tidak pernah memperkarakan orang yang mengkritiknya.
Namun, Ganjar mengingatkan, komentar-komentar yang sudah tidak pantas dapat menghilangkan nilai-nilai budi pekerti.
"Saya maki kalian dengan kebun binatang apakah itu Indonesia, apakah itu yang dimaksud budi pekerti, apakah itu guru-guru kami mengajarkan ke kami sehingga kami saling tidak hormat antar sesama," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.