MALANG, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang mengatakan aktivitas renovasi Stadion Kanjuruhan sudah dimulai per Jumat (8/9/2023) hari ini.
"Penandatanganan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pihak pemenang tender, yakni PT Waskita Karya sudah dilaksanakan. Sepertinya mulai hari ini sudah mulai pelaksananan renovasi," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat.
Pantauan di lapangan, tampak sejumlah orang sedang membersihkan rumput di dalam area Stadion.
Firmando melanjutkan, renovasi itu ditargetkan Kementerian PUPR selesai dalam jangka waktu 16 bulan.
"Total nilai anggaran mencapai Rp 331 miliar," jelasnya.
Baca juga: Erick Thohir soal MA Batalkan Vonis Bebas 2 Polisi Terpidana Tragedi Kanjuruhan: Sangat Senang
Adapun spesifikasi dari renovasi itu, Firmando menegaskan, tidak mengubah bentuk konstruksi yang ada saat ini. Namun hanya lebih pada penguatan struktur rekonstruksi, disesuaikan dengan standar FIFA.
"Seperti atap sebelah barat, serta renovasi tangga dan pintu sesuai dengan standar FIFA," ujarnya.
Selain itu, juga perubahan desain tempat duduk penonton menjadi kursi tunggal, dengan kapasitas penonton sebanyak 21.728, yang terbagi atas VVIP sofa untuk 8 orang dan 100 kursi biasa, VIP 2.560 orang, serta 18.918 penonton untuk kelas ekonomi.
Ada pula 88 kursi untuk media dan 54 kursi untuk media plus meja.
"Kemudian penambahan pembangunan pagar ring dengan jarak radius 25 meter dari Stadion, sebagai proteksi. Sehingga apabila penonton melewati ring tersebut sudah dipastikan memiliki tiket masuk," tuturnya.
Baca juga: Renovasi Stadion Kanjuruhan yang Ditolak Keluarga Korban Tragedi
Sementara itu, untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini menempati ruko area Stadion Kanjuruhan, akan dipindah sementara waktu di sisi selatan area Stadion Kanjuruhan.
"Jadi sementara direlokasi atas bantuan CSR dari Bank Jatim," pungkas Firmando.
Renovasi Stadion Kanjuruhan diputuskan setelah peristiwa berdarah di stadion tersebut pada 1 Oktober 2022.
Kericuhan yang pecah setelah kekalahan tuan rumah Arema FC dari rivalnya Persebaya Surabaya itu menewaskan 135 orang. Korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah sepak bola Indonesia.
Dari evaluasi setelah tragedi itu, tangga dan pintu stadion tidak sesuai dengan standar FIFA. Untuk itu, pemerintah memutuskan untuk merenovasi stadion tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.