SIKKA, KOMPAS.com - Angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) sepekan terakhir. Tercatat, hingga Minggu (27/2023) dua rumah warga rusak berat.
Kepala Desa Lewomada Dominikus Pondeng mengungkapkan, angin beliung melanda wilayah Dusun Hia, Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Sikka pada Sabtu (26/8/2023) sekitar pukul 12.30 Wita.
Akibatnya sebuah rumah tinggal yang dihuni dua Kepala Keluarga (KK), Simon Salu dan Yohanes Ojan rusak.
Baca juga: Nelayan di Sikka Hilang Saat Melaut di Pulau Sukun, Tim SAR Lakukan Pencarian
"Rumah ini dihuni dua KK, dengan total enam jiwa. Kerusakannya di bagian atap," ujar Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
Dominus mengungkapkan ini kali pertama angin puting beliung terjadi di wilayahnya. Beruntung musibah itu terjadi siang hari, sehingga penghuni rumah dengan sigap menyelamatkan diri.
Ia melanjutkan aparat desa telah melakukan pendataan kerusakan yang ada. Bantuan berupa 40 lembar seng akan diserahkan kepada korban pada Senin (28/8/2023) esok.
"Besok kita salurkan bantuan kepada korban. Kami juga sudah laporkan ke BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Sikka," katanya.
Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, Puluhan Atap Rumah Warga di Pulau Sebatik Porak Poranda
Angin puting beliung juga menerjang sebuah rumah warga di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur pada Sabtu (26/8/2023) sekitar pukul 12.30 Wita.
Rumah itu dihuni oleh Leonardus Lelu (67) dan Aloysius Lambertus Lalu (35) serta empat orang lainnya. Tidak ada korban jiwa, namun atap rumah roboh diterjang angin.
Leonarda Lelu (67) menuturkan, saat kejadian mereka sedang berada di dalam rumah. Namun tiba-tiba rumah bergetar, dan beberapa seng beterbangan.
"Saat itu kami semua sangat panik. Tidak tahu lagi angin datang dari arah mana, kaget atap rumah sudah beterbangan," tuturnya.
Kepala Dinas Sosial Sikka Rudolfus Ali mengatakan, pihaknya telah mendata para korban angin puting beliung.
"Semua sudah didata dan kami menyerahkan bantuan kepada para korban sesuai dengan kerusakan yang ada," pungkas Rudolfus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.