TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 5 Tasikmalaya, Jawa Barat diwarnai pelaksanaan daftar ulang puluhan siswa titipan atau peserta yang tak tercatat lolos pada seleksi zonasi pada Kamis (13/7/2023).
Padahal, pelaksanaan daftar ulang hasil seleksi zonasi sesuai jadwal resmi sudah berakhir pada Selasa (11/7/2023) kemarin.
Para orangtua siswa titipan di salahsatu SMAN favorit Tasikmalaya tersebut mulai terpantau berseliweran di salah satu kelas kosong lantai 2 belakang masjid sekolah.
Informasi dari salah satu orang tua siswa, untukk masuk jalur daftar ulang susulan itu diminta membayar uang Rp 2.000.000 per siswa dengan jumlah kuota sekitar 20 orang.
Baca juga: Soal Kecurangan PPDB, Ganjar: Segera Laporkan kepada Saya
"Saya sudah tadi daftar ulangnya pagi. Daftar ulang ini dibuka sampai pukul 15.00 WIB hari ini. Ini ruangannya di sini," jelas salahsatu orangtua siswa yang enggan menyebut nama kepada Kompas.com, Kamis (13/7/2023) siang kemarin.
Pantauan Kompas.com, ruang kelas yang dijadikan tempat daftar ulang susulan puluhan siswa di sekolah itu pun sudah terlihat sepi sampai pukul 14.30 WIB.
Namun, masih ada beberapa orangtua siswa yang berseliweran di sekitar ruangan itu mencari seorang guru.
Bahkan, tampak seorang ibu berkerudung dengan seragam putih laiknya seorang PNS sedang menunggu guru itu untuk pelaksanaan daftar ulang.
"Iya pak, saya daftar ulang anak hari ini. Saya sudah janjian dengan guru," ujar ibu itu ke Kompas.com.
Kompas.com pun berupaya mengkonfirmasi panitia pelaksana PPDB SMAN Tasikmalaya terkait pelaksanaan proses daftar ulang di luar jadwal tersebut.
Panitia saat itu diketahui sedang melakukan rapat di ruang kepala sekolah yang berlokasi di lantai bawah.
Setelah hampir tiga jam menunggu, rupanya ketua panitia tersebut keluar diam-diam dari jalan lain dan enggan bertemu wartawan untuk memberikan keterangan.
"Tadi ada di ruang kepala sekolah lagi rapat (ketua panitia). Bapak tunggu saja di sini," ungkap penjaga sekolah itu.
Secara kebetulan, di waktu yang sama Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wilayah XII/Tasikmalaya Dedi Suryadin keluar dari ruang kepala sekolah.
Dedi pun menghampiri Kompas.com dan wartawan lainnya dan bersedia melakukan wawancara.