Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain di Karawang, Ini 5 Kasus Penyiraman Air Keras, dari Alasan Cemburu hingga Dilakukan OTK

Kompas.com - 12/07/2023, 14:24 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Eli Chuherli (56), guru asal Kampung Kalipandan, Karawang, Jawa Barat, buta setelah disiram air keras oleh rekan bisnisnya berinisial AD.

Peristiwa tersebut terjadi pada 23 Mei 2023 pagi saat Eli hendak pergi mengajar. Di saat bersamaan rekan bisnisnya, AD datang untuk bertamu dengan membawa botol mirip minuman anak-anak.

Saat Eli hendak duduk, tiba-tiba AD langsung menyiramkan cairan di dalam botol ke wajah Eli. Di saat bersamaan Eli merasa kesakitan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Polisi kemudian menangkap AD pada Selasa (11/7/2023) malam. Kepada petugas, ia mengaku membeli bahan kimia berupa air keras di wilayah Johar pada Senin (22/5/2023).

Baca juga: Penyiram Air Keras ke Guru di Karawang Kesal Diminta Mundur dari Bisnis yang Dikelola Bersama

Selain di Karawang, berikut 5 kasus penganiayaan dengan air keras yang pernah terjadi di Tanah Air:

1. Suami di Kuningan siram air keras ke istri

A (59) ditangkap karena menyiram air keras ke wajah istrinya, JJ (46) di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Peristiwa tersebut terjadi pada 14 Juni 2023. A berhasil ditangkap saat kabur di Jakarta seminggu setelah kejadian.

Penyiraman air keras dilakukan A yang emosi saat istrinya meminta cerai. Kepada polisi, A mengaku membeli air keras di warung kimia di dekat rumahnya.

Air keras tersebut ia masukkan ke dalam gelas kaca. Saat cekcok, A mengambil air keras dan menyiramkannya ke wajah sang istri yang sedang berada di kamar mandi rumahnya.

Korban yang kesakitan langsung dibawa ke rumah sakit oleh tetangga untuk mendapatkan perawatan. Sementara pelaku kabur karena enggan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Baca juga: Suami di Kuningan Siram Air Keras ke Wajah Istri, Pelaku Sempat Kabur ke Jakarta

2. Suami siram air keras ke istri dan bayinya

SS (31) dan bayinya, KM berusia 1 tahun 8 bulan meninggal setelah disiram air keras oleh Rizal alias ahmad (48) yang tak lain suami SS.

Peristiwa tersebut terjadi di Kapuk Rawa Gabus, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Senin (26/12/2022).

Saat kejadian pelaku duduk di hadapan sang istri, sementara bayinya tidur di kasur tanpa ranjang. Sempat terjadi keributan antara SS dan Rizal.

Lalu Rizal menyiram air keras ke arah istrinya dan tak diduga juga mengenai wajah serta tubuh KM.

Akibat kejadian tersebut, korban SS mengalami luka di bagian muka dan tangannya, sedangkan anaknya luka parah di bagian muka dan badan.

Baca juga: Saat Cemburu Bikin Gelap Mata: Rizal Siram Air Keras untuk Rusak Wajah Istri, Dua Nyawa Melayang...

Kedua korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. KM meninggal pukul 20.30 WIB, sedangkan SS meninggal pukul 21.20 WIB.

Rizal dan SS diketahui menikah secara siri sejak Juli 2022. Rizal tega menganiaya korban dengan air keras karena cemburu korban masih berkomunikasi dengan mantan suami lewat ponsel.

Selain itu korban KM adalah anak tiri Rizal yakni anak SS dengan mantan suaminya. Rizal akhirnya ditangkap tiga hari kemudian, Kamis (29/12/2022), di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com