Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Husen Lakukan Reka Ulang 50 Adegan Pembunuhan Bosnya

Kompas.com - 12/05/2023, 17:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi menggelar pra rekontruksi terjadinya pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tersangka tunggal Muhammad Husen (28) terhadap bosnya, pemilik toko air minum AHS Arga Tirta, Irwan Hutagalung (53).

Pra rekontruksi digelar di tempat kejadian perkara di mana Irwan dibunuh dengan keji.

Lokasi toko Irwan berada di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Baca juga: Pedagang Angkringan Dekat Lokasi Bos Isi Ulang Dimutilasi dan Dicor Husen Terancam Jadi Tersangka, Ini Sebabnya...

Saat reka ulang tersebut, tersangka mengenakan baju tahanan bewarna biru itu terlihat sesekali melempar senyum.

Total sekitar 50 adegan reka ulang dilakukan oleh Husen.

"Jadi, hari ini kami dari Satreskrim Polrestabes Semarang melakukan pra rekonstruksi di TKP untuk mengetahui kronologis pembunuhan secara lengkap. (Sebetulnya) ada 102 adegan tapi ini ambil yang pokok aja, karena ada yang di TKP luar. Ini kurang lebih setengah dari adegan," ujar Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano, pada Jumat (12/5/2023).

Pihaknya mengatakan, reka adegan ke-11 dimulai saat Husen membunuh Irwan menggunakan linggis di ruang tengah toko milik bosnya.

Kemudian adegan berlanjut ke mutilasi dan pengecoran mayat Irwan menggunakan semen.

"Jadi, kami mulai adegan 11 saat tersangka pertama membunuh gunakan linggis. Teruskan sampai adegan melakukan mutilasi potong korban jadi 4 bagian. Kemudian esok harinya mengecor korban, sampai adegan 60," terang dia.

Dion menambahkan, saksi atas nama AIA (17) pegawai angkringan di sebelah toko air minum isi ulang itu diperankan dengan peran pengganti karena statusnya masih sebagai saksi.

Baca juga: Alasan Husen Mutilasi Kepala dan Tangan Bosnya Sebelum Dicor: Sering Memarahi dan Memukul

"Saksi, karena masih pra kami pakai saksi pengganti kalau rekonstruksi akan hadirkan dari kejaksaan dan keluarga korban," ungkap Dion.

Sejauh ini, keterangan dan reka adegan yang dilalukan Husen masih konsisten.

Tidak ada perbedaan keterangan dan gerakan, maupun keterangan saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

"Sejauh ini masih konsisten, belum ditemukan fakta baru," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com