SURABAYA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dijadwalkan menggelar safari politik di Surabaya, Sabtu (6/5/2023).
Salah satu jadwalnya, yakni tapak tilas rumah kelahiran dan rumah kos Bung Karno di Jalan Peneleh.
"Mas Ganjar akan tapak tilas rumah kelahiran Bung Karno dan rumah kos tempat Bung Karno berproses di rumah HOS Tjokroaminoto," kata Ketua DPC PDI-P Surabaya Adi Sutarwijono dikonfirmasi Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Ganjar Dijadwalkan ke Surabaya Akhir Pekan Ini, Bakal Resmikan Posko Pemenangan di Pandegiling
Rumah kelahiran Bung Karno berada di Jalan Pandean Gang 4 Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng.
Sementara tempt kos Bung Karno berada tidak jauh dari rumah kelahiran yakni di Jalan Peneleh VII No. 29-31.
Di rumah kelahiran Bung Karno, para tokoh masyarakat setempat direncanakan akan menyerahkan kendil berisi air dari Sumur Jobong.
Sumur Jobong adalah sumur berusia 600 tahun yang sudah ada sejak jaman Majapahit.
"Ini sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia," terang Adi.
Lokasi Sumur Jobong ada di kampung Pandean, seratus meter dari rumah lahir Bung Karno. Airnya bersih dan segar, masih terawat sampai sekarang sebagai lokasi cagar budaya.
Sekarang, Sumur Jobong menjadi cagar budaya dan destinasi wisata di kawasan kampung Pandean.
Selain agenda tapak tilas, Gubernur Jawa Tengah itu juga dijadwalkan menghadiri konsolidasi akbar di hotel Shangrilla, bertemu pelaku UMKM dan kelompok milenial serta peresmian posko pemenangan di Jalan Pandegiling.
Bagi PDI-P, posko pemenangan Jalan Pandegiling memiliki nilai sejarah.
"Posko Pandegiling menyimpan sejuta kenangan perjuangan bagi PDI-P. Posko Pandegiling menjadi tonggak untuk mengokohkan daya juang menyukseskan dukungan rakyat untuk Ganjar Pranowo," kata Plt Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah dalam keterangan resminya Kamis (4/5/2023).
Seperti diketahui, Posko Pandegiling dikenal sebagai Posko Promeg pada 1996 sampai era Reformasi 1998. Posko Pandegiling dikenal sebagai posko perjuangan PDI Pro Megawati, di bawah komando Sutjipto, yang saat itu menjabat sebagai sekjen DPP PDI Perjuangan.
Baca juga: Kelompok Bernama Aliansi Wong Cilik Minta Ganjar Duet dengan Cak Imin, Gelar Aksi di Semarang
Berdirinya Posko Pandegiling dipicu oleh terjadinya Kongres PDI dari faksi Soerjadi, Buttu Hutapea, Fatimah Ahmad dan Latief Pudjosakti, di Medan, April 1996.
Tujuan kongres, mendongkel Megawati Soekarnoputri dari Ketua Umum DPP PDI.
Megawati terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI, tahun 1993, dalam Kongres Luar Biasa di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.