Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakini Adik dan Keponakannya Jadi Korban Mbah Slamet, Yusuf: Meski Tinggal Tulang, Saya Lihat Jam Adik Saya

Kompas.com - 09/04/2023, 13:56 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MAGELANG, KOMPAS.com- Mata Yusuf Edi Gunawan (64) berkaca-kaca saat menceritakan temuan jam tangan milik adiknya, Theresia Dewi (47) pada jenazah diduga korban dukun pengganda uang di Banjarnegara, Slamet Tohari atau Mbah Slamet.

Apalagi keberadaan sang adik, Theresia Dewi dan keponakannya, Okta Ali Abrianto (31) sudah lama tidak diketahui sejak November 2021. Terakhir, mereka sempat berpamitan untuk pergi ke Banjarnegara.

Baca juga: Hilang Sejak 2021, Ibu dan Anak asal Magelang Diyakini Jadi Korban Mbah Slamet

Yusuf meyakini adik dan keponakannya menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

"(Keyakinan) Ya, karena barang buktinya sudah identik. Meski hanya tinggal tulang-belulang, sudah identik. Saya lihat jamnya adik saya," kata dia saat ditemui di rumahnya, Desa Bulurejo, Mertoyudan, Magelang, Sabtu (8/4/2023).

Menurutnya, petugas di Banjarnegara telah mengambil sampel DNA keluarga dan kerabat dekat Theresia untuk memastikan identitas jenazah.

Baca juga: Isak Tangis di Pemakaman Pasutri Asal Lampung Korban Dukun Slamet Pengganda Uang Banjarnegara

Hilang sejak 2021

Yusuf mengatakan Theresia adalah seorang kontraktor, begitu juga dengan keponakannya.

Theresia dan sang anak bernama Okta mulanya dinyatakan hilang sejak November 2021.

Keduanya pamit ke keluarga untuk pergi ke Salatiga pada pertengahan 2021.

"Mereka di Salatiga sekitar seminggu, terus salah satu menantunya telepon sya kalau ibunya enggak pulang seminggu. Saya minta dia untuk menunggu seminggu lagi," tutur Yusuf.

Berada di Banjarnegara

Terakhir, Theresia dan Okta diketahui di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Okta sempat berpamitan pada adik tirinya yang bernama Claudy bahwa mereka akan melanjutkan pekerjaan ke Banjarnegara seusai dari Salatiga.

Yusuf menyebutkan, Theresia dan Okta berangkat ke Banjarnegara menaiki mobil Honda Mobilio.

Okta, kata dia, mengenakan jaket beratribut ormas.

Namun sayangnya, mereka tak lagi bisa dihubungi semenjak berpamitan. Adik dan keponakannya seolah lenyap ditelan bumi.

Baca juga: 4 Korban Mbah Slamet Teridentifikasi, 2 di Antaranya Pasutri

Pantau informasi 

Yusuf yang masih menanti hasil tes DNA mengatakan terus memantau informasi mengenai korban pembunuhan Mbah Slamet.

"Kami terus memantau jika ada nama Theresia Dewi dan Okta dalam daftar nama korban Mbah Slamet," ucap Yusuf.

Adapun jumlah korban dukun pengganda uang di Banjarnegara tersebut telah mencapai 12 orang. Para korban dikubur di kebun Slamet di Desa Balun.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com