SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 12 warga dari berbagai daerah menjadi korban dukun pengganda uang atas nama Tohari (45) alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Hingga saat ini, baru dua korban yang berhasil diidentifikasi namanya, sementara korban lainnya masih dilakukan menyelidikan.
Untuk itu polisi membuka posko pengaduan orang hilang untuk melacak identitas sebagian korban dukun pengganda uang tersebut.
Baca juga: Pengakuan Istri Mbah Slamet, 25 Tahun Menikah Tak Tahu Suaminya Seorang Dukun Pengganda Uang
"Silahkan melapor jika ada keluarga yang hilang," kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng, pada Rabu (5/4/2023).
Dia menuturkan, posko pengaduan masyarakat digunakan untuk data antem mortem bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga.
"Di Banjarnegara juga ada posko karena tim DVI di sana," kata dia.
Selain itu, warga juga bisa melapor ke kantor polisi terdekat jika salah satu dari anggota keluarganya hilang.
"Bisa ke polisi terdekat untuk melapor," papar dia.
Hasil identifikasi penyidik, puluhan korban dukun pengganda uang tersebut diketahui mati lemas. Para korban diduga diberi minuman campuran zat potasium.