Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pergerakan KKB Egianus Kogoya di Kenyam, Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Patroli

Kompas.com - 27/03/2023, 15:10 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Polisi mendapatkan informasi mengenai dugaan pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di sekitar Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kapolres Nduga Rio Alexander Panalewen mengungkapkan, tim gabungan Polres Nduga bersama Satgas Yonif Raider 514 Kostrad dan Brimob melakukan patroli untuk mengantisipasi adanya risiko gangguan di wilayah itu

Baca juga: Update Pembebasan Kapten Philip, Kapolres Nduga: Ada Informasi Pilot Sedang Sakit

"Dari hasil analisis ada beberapa kelompok Egianus yang terpecah dan itu bisa saja dia ada di sekitaran Kota Kenyam, itu yang perlu kita antisipasi," ujarnya di Kenyam, Sabtu (25/3/2023).

Rio juga menyebutkan adanya arahan dari Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih agar semua personel TNI-Polri yang ada di wilayah rawan mengantisipasi aksi KKB seperti yang sempat terjadi di Kabupaten Yahukimo dan Puncak.

Baca juga: Kapolda Papua Sebut Presiden Jokowi Minta Penjelasan soal Meningkatnya Jumlah Korban Kekerasan

Di dua wilayah tersebut, KKB melakukan aksi penembakan di dalam kota sehingga ada dugaan bahwa hal yang sama juga akan dilakukan di Kenyam.

"Ini merupakan langkah antisipasi karena kita lihat sendiri di beberapa wilayah/kabupaten ada kejadian, tentu kita di wilayah Nduga harus mengantisipasi, jangan kita hanya fokus pada pencarian pilot," kata dia.

Situasi keamanan di beberapa kabupaten di Papua menjadi kurang kondusif akibat aksi KKB di wilayah setempat.

Aksi bersenjata di Kabupaten Nduga terjadi pada 7 Februari 2023. Saat itu,  Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran terhadap pesawat milik Susi Air di Lapangaan terbang Distrik Paro dan menyandera Kapten Philip Mark Merthens hingga saat ini.

Baca juga: KKB Serang Evakuasi Jenazah Polisi dan Anggota TNI di Puncak Jaya

Kemudian, serangan di Intan Jaya, Papua Tengah, terjadi dua kali. Pertama pada 31 Januari 2023.

Saat itu KKB melakukan aksi penembakan di dalam Distrik Sugapa. Akibatnya satu orang warga mengalami luka tembak dan akhirnya dievakuasi ke RSUD Nabire.

Lalu pada 7 Maret 2023, pesawat kargo PT. Smart Aviation dan Pesawat PT. Daby Air di Bandara Bilorai, Intan Jaya, Papua Tengah. Saat itu ada aksi penembakan yang menyebabkan kedua pesawat gagal mendarat.

Baca juga: Ungkap Kondisi Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Panglima TNI: Sebenarnya Kondusif, Hanya Saja...

Situasi keamanan di Yahukimo, Papua Pegunungan, terganggu sejak 1 Maret 2023. Saat itu Pratu LW gugur, Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf J.V. Tethool dan dua anggotanya mengalami luka tembak.

Kemudian aksi penembakan kembali terjadi pada 8 Maret 2023. Dalam peristiwa tersebut, EP (18) dan VS (24) tewas akibat luka tembak.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menduga pelaku penembakan adalah Yotam Bugiangge yang merupakan pecatan anggota TNI dan telah bergabung dengan Egianus Kogoya.

"Pelakunya adalah Yotam Bugiangge atas perintah Egianus," ujar Fakhiri di Jayapura, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: KKB Serang Pengamanan Shalat Tarawih di Puncak Jaya, 2 Aparat Gugur, 1 Lainnya Terluka

KKB kemudian melakukan penembakan terhadap pesawat penumpang milik PT. Trigana Air - type B737-500, PKYSC saat melakukan Tinggal Landas dari Bandara Nop Goliat, Dekai,  Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 7 Maret 2023.

Penembakan tersebut mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat.

Yang terbaru, KKB melakukan penembakan terhadap aparat keamanan yang sedang melakukan pengamanan shalat tarawih di Distrik ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Sabtu (25/3/2023) malam.

Akibat kejadian tersebut, tiga orang menjadi korban. Petugas yang gugur adalah anggota Polisi Bripda Mesar Indey dan anggota TNI Serda Risawar. Sementara Brigpol M Arif Hidayat mengalami luka tembak di bagian paha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Bupati Semarang: Izin Tarkam Akan Diperketat

Imbas Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Bupati Semarang: Izin Tarkam Akan Diperketat

Regional
Pilkada Salatiga Berpotensi Diikuti Yaris Jilid 3, Kok Bisa?

Pilkada Salatiga Berpotensi Diikuti Yaris Jilid 3, Kok Bisa?

Regional
Warga Wadas Anggap Mekanisme Konsinyasi Cacat Hukum

Warga Wadas Anggap Mekanisme Konsinyasi Cacat Hukum

Regional
PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

Regional
Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Regional
Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Muncikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Muncikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com