PAPUA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyebutkan, Presiden Joko Widodo sempat meminta penjelasan mengenai peningkatan jumlah korban kekerasan di Papua.
Fakhiri mengatakan, pembahasan itu mengemuka dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Jayapura beberapa waktu lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi Larang ASN Buka Puasa Bersama, Gibran; Tinggal Diikuti Saja
"Hal itu (peningkatan jumlah korban kekerasan) menjadi perhatian Presiden Jokowi saat rapat terbatas di Jayapura," kata Kapolda Papua yang dilansir dari Antara, Jumat (24/3/2023).
Adapun peningkatan kasus terjadi sejak Januari 2023.
Tercatat ada 41 kasus dengan jumlah korban meninggal mencapai 22 orang.
Kemudian 88 orang mengalami luka-luka dan satu orang disandera.
"Termasuk dalam kasus menonjol, penembakan, kontak tembak, penganiayaan, pembakaran, dan pengancaman," kata Kapolda.
Baca juga: Update Pembebasan Kapten Philip, Kapolres Nduga: Ada Informasi Pilot Sedang Sakit
Adapun kasus terbanyak terjadi di Yahukimo (9 kasus), Puncak (8 kasus), Intan Jaya dan Pegunungan Bintang (7 kasus), Nduga, Dogiyai, dan Kota Jayapura (masing-masing 2 kasus).
Lalu masing-masing satu kasus di Lanny Jaya, Puncak Jaya, dan Tolikara.
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab terjadinya peningkatan jumlah korban kekerasan, di antaranya adalah masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan aparat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.