Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Langsung Erupsi Merapi dari Ketep Pass, Kepanikan Berubah Jadi Hal Menakjubkan

Kompas.com - 13/03/2023, 13:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Wisatawan Obyek Wisata Ketep Pass, di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bisa menyaksikan langsung peristiwa erupsi Gunung Merapi dengan jelas pada Sabtu (11/3/2023) lalu.

Siang itu, cuaca sangat cerah sehingga peristiwa tersebut bisa disaksikan dengan mata telanjang, sekitar pukul 12.13 WIB.

Meski sempat khawatir tapi mereka akhirnya bisa tenang karena mendapat penjelasan dari pengelola bahwa Ketep Pass berada di jarak aman dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Netizen Berimajinasi Soal Asap Merapi, Mulai Petruk hingga Moto GP, Kaprodi ISI: Sangat Personal

 

Kepala Bagian Pemasaran Obyek Wisata Ketep Pass Magelang, Edward Alfian menceritakan, sejak pagi sebelum erupsi, cuaca di Ketep Pass sangat bagus. Gunung Merapi dan Merbabu tampak jelas. Bahkan 7 gunung di Pulau Jawa terlihat jelas dari Gardu Pandang Ketep Pass.

"Pukul 12.13 WIB kami kaget karena Gunung Merapi erupsi. Saat itu cuaca sangat cerah jadi peristiwa eruspi terlihat jelas dengan mata telanjang," ungkap Edward, Senin (13/3/2023).

Tidak dipungkiri, ada kepanikan saat peristiwa itu terjadi. Sejumlah wisatawan juga sempat menyampaikan kekhawatirannya kepada petugas.

Namun, petugas dengan sigap memberikan pendampingan dan menginformasikan kepada wisatawan bahwa Ketep Pass berada di titik aman. Dalam hal ini berjarak radius 9 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sedangkan menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) potensi bahaya erupsi berjarak 3-7 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Kami lakukan pendampingan, menginformasikan bahwa kita di titik aman. Secara primer tidak akan kena efek bahaya wedus gembel (awan panas) karena di jarak 9 kilometer. Selama ini yang direkomendasi jarak 3-7 kilometer dan arahnya awan panas ke Kali Bebeng dan Krasak yang jauh dari Ketep Pass," terang Edward. 

Setelah itu, mereka tenang dan kepanikan berubah menjadi sesuatu yang menakjubkan. Hal ini karena wisatawan bisa melihat erupsi secara langsung. Wisatawan langsung mengabadikan luncuran awan panas memakai ponsel masing-masing.

Akhir pekan itu, wisatawan Ketep Pass didominasi oleh wisatawan luar kota, seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Solo dan Surabaya.

Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Merapi sampai Kabupaten Semarang, Warga Bersih-bersih

"Erupsi Merapi saat itu menjadi sebuah tontonan yang menarik dan menakjubkan. Apalagi di saksikan di lokasi strategis di wahana Menara Langit yang baru saja kami resmikan," ujar Edward. 

Selang satu jam kemudian hujan abu vulkanik baru turun sampai ke area Ketep Pass dan sekitarnya. Namun dengan intensitas lebih tipis dibanding di wilayah yang lokasinya lebih rendah dari Ketep Pass.

"Sejam kemudian baru terdampak hujan abu, tapi lebih tipis, di bawah sedang. Kami berikan imbauan agar pengunjung berteduh dan kami edukasi supaya memakai masker. Kami juga sediakan masker gratis," imbuh Edward.

Baca juga: Selama 24 Jam Gunung Merapi Luncurkan 15 Kali Awan Panas dan 21 Guguran Lava Pijar

Lebih lanjut, kata Edward, sampai saat ini tidak ada penutupan operasional obyek wisata yang berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut (mdpl) itu. Begitu juga obyek wisata di kawasan Gunung Merapi lainnya, seperti wisata Negeri Kahyangan dan wisata Petik Strawberi. 

"Sampai hari ini tidak ada penutupan. Untuk Ketep Pass, Petik Strawberi, Negeri Kahyangan buka seperti biasa. Hanya obyek wisata alam (OWE) Jurang Jero saja yang tutup," tandas Edward.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke Ketep Pass maupun wisata lainnya untuk tetap waspada dan selalu mengenakan masker karena efek debu vulkanik berbahaya bagi kesehatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com