Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Siswa SD di Blora Bersekolah di Rumah Warga, Beralaskan Tanah

Kompas.com - 22/02/2023, 07:59 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga kelas yang bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah belajar di rumah milik warga.

Mereka terpaksa belajar di rumah warga sekitar karena ruang kelas yang berada di SDN tersebut kondisinya masih rusak parah.

Bahkan, tempat mereka mencari ilmu untuk sementara ini juga masih berlantai tanah.

Baca juga: Pelajar Penyintas Tanah Bergerak di Sukabumi Terpaksa Belajar Dalam Sekolah Darurat

Yasminingsih, salah seorang guru tersebut mengatakan, ia dan para siswa sudah hampir dua tahun belajar di rumah warga.

"Karena ruang kelasnya rusak parah. Bahkan dulu saat mengajar, plafon ambrol dan beruntung tidak ada korban," ujar dia saat ditemui wartawan, Selasa (21/2/2023).

Dirinya mengaku, rumah warga yang digunakan untuk proses belajar mengajar untuk sementara waktu ini kondisinya panas, sehingga murid tidak bisa konsentrasi mengikuti pelajaran.

"Sumuk dan panas. Belum lagi jika ada suara mesin penggiling padi yang lewat, anak-anak terganggu. Kadang ada juga warga yang menyalakan bediang (perapian untuk hewan), asapnya sampai ke ruangan," kata dia.

Proses belajar mengajar yang dilakukan di rumah warga tersebut dilakukan sejak akhir 2021 hingga saat ini.

Para siswa yang belajar tersebut merupakan siswa kelas 3, 4 dan 6 SDN 2 Sambongrejo.

Baca juga: Banjir Selutut Orang Dewasa, Ratusan Siswa SD di Grobogan Terpaksa Belajar Daring

Selain karena atap plafon ruang kelas ambrol, gedung sekolah yang untuk sementara waktu tidak mereka tempati itu juga temboknya banyak yang retak.

"Kami sering pindah-pindah tempat mengajar dari rumah warga yang satu ke warga lain. Bahkan dulu juga pernah di dekat kandang kambing," terang dia.

Bahkan, sudah dua tahun yang lalu, pihak sekolah mengaku sudah mengajukan pembangunan gedung yang rusak. Namun belum ada realisasi sampai dengan saat ini.

Sementara itu, alah satu siswa kelas 4, Ira mengatakan dirinya dan teman sekelasnya berharap pemerintah segera memperbaiki ruang kelas yang rusak.

"Saya ingin ruang kelas diperbaiki. Biar kami bisa berkumpul lagi satu sekolah dengan teman yang lain. Disini juga tidak ada bakul jajan," ucap siswi tersebut.

Baca juga: Giring Ganesha Pilu Dengar Kabar Murid SDN Pondok Cina 1 Terpaksa Belajar di Lapangan

Adapun jumlah siswa yang sekolah di rumah warga antara lain kelas 3 sebanyak 15 siswa, kelas 4 sebanyak 19 siswa, dan kelas 6 sebanyak 17 siswa.

Ketua Komite SDN 2 Sambongrejo, Janurman berharap ruang kelas yang rusak parah dapat segera diperbaiki.

Sebab, kondisi siswa yang belajar di rumah warga tidak nyaman dalam mengikuti pelajaran.

"Kami berharap segera diperbaiki. Dan pembangunannya harus sesuai dengan regulasi yang benar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com