SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama CEO Mayapada Group Dato Sri Tahir melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo di Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023).
Gibran mengatakan, museum yang mulai dibangun awal tahun 2023 itu akan melengkapi destinasi wisata di Solo, seperti Lokananta, Balai Kambang, Masjid Raya Sheikh Zayed, IKM Mebel Gilingan, Solo Technopark dan Solo Safari.
Baca juga: Pesan Gibran jika Kaesang Pilih PDI-P Jadi Kendaraan Politik: Sowan ke FX Rudy
"Ini saya rasa luar biasa sekali. Kalau kita lihat misalnya di Jalan Ahmad Yani, ini yang paling ujung ada Lokananta. Lokananta nanti selesai bulan April atau Mei, lurus sedikit nanti ada Balai Kambang. Balai Kambang selesai Desember 2023 maju lagi sudah ada yang selesai Masjid Sheikh Zayed. Maju sedikit lagi nanti ada IKM Mebel Gilingan, maju sedikit lagi ada museum ini. Ke sana sedikit ada Solo Technopark. Lalu, ada Solo Safari yang akan dibuka Jumat nanti," kata Gibran dalam peletakan batu pertama pembangunan di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan terus mengebut pembangunan fisik di Solo agar progresnya cepat selesai.
"Jadi ini perkembangan yang luar biasa sekali. Fisik kita kebut semua tapi mungkin satu catatan saja Pak Tahir untuk penamaan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo, kalau saya orangnya simpel-simpel aja, Pak. Kalau kemarin di kebun binatang nama lamanya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) kepanjangan. Disingkat juga jelek. Saya penginnya simpel-simpel aja, Solo Safari," kata Gibran.
Di tengah banyaknya pembangunan, Gibran memberikan catatan supaya penamaan tempat lebih simpel. Menurut dia penamaan tempat ini harus sesimpel mungkin dan tetap membawa branding Kota Solo.
"Lha ini nanti kita pikir lagi ya untuk penamaannya. Kalau saya sih pengin simpel, dan tetap membawa branding Solo. Ini wajib. Solo Technopark, Solo Safari, Solonya harus ada dan brandingnya harus kita tampilkan terus di depan," sambung dia.
Baca juga: Ditanya Maju Pilgub Jateng atau DKI, Gibran: Ditunggu Saja
Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo dibangun di atas lahan seluas 5 hektar. Tanah ini milik perusahaan umum daerah Pedaringan dengan menggunakan dana hibah dari Tahir Foundation.
Museum ini akan dilengkapi dengan pusat riset, perkuliahan, dan diskusi ilmiah untuk masyarakat umum.Rencananya pembangunan museum ditargetkan selesai pada September 2024.
"Semoga maksimum tidak lebih dua tahun (Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo) sudah jadi," kata Dato Sri Tahir.
Lebih jauh museum ini terdiri museum budaya, museum ilmu pengetahuan, museum ilmu pengetahuan dasar, museum teknologi, serta museum astronomi dan antariksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.