BANGKA, KOMPAS.com - Sawi, kangkung, cabai, hingga melon tumbuh subur di lahan percontohan tanaman pangan rumah dinas gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Setelah tiga bulan masa tanam, kini saatnya aneka sayuran itu dipanen.
"Karena kita punya lahan kosong, jadi dimulai dari pekarangan rumah. Ini semua tanaman pangan yang cukup mudah untuk ditanam," kata Penanggungjawab (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaludin seusai panen perdana, Sabtu (19/11/2022).
Lahan yang digunakan lebih kurang seluas 30 × 100 meter.
Sebelumnya lahan tersebut ditanam, dilakukan proses netralisir karena dulunya kawasan rumah dinas gubernur merupakan lahan bekas tambang.
Baca juga: BI Perkirakan Inflasi November 2022 Turun Jadi 5,5 Persen
Ridwan menuturkan, beberapa komoditas seperti cabai dan telur menjadi penyumbang inflasi di Kepulauan Bangka Belitung.
Sehingga selain budidaya tanaman, peternakan unggas juga digiatkan.
Saat ini demplot di rumah dinas gubernur telah memiliki ratusan ayam dan bebek. Hewan ternak itu diharapkan bisa menghasilkan daging dan telur.
"Ada tempat untuk pembibitan ayam, angsa dan pembibitan sayuran dengan rumah kaca. Masyarakat juga bisa belajar di sini," ujar Ridwan.
Program ketahanan pangan itu juga didukung PT Pupuk Indonesia.
Mulai dari pengolahan lahan, penyemaian hingga infrastruktur pendukung dibangun perusahaan pelat merah nasional itu.
Baca juga: Saat Emak-emak Bersihkan Sampah di Pantai Pukan, Bangka Belitung
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan, penyiapan lahan budidaya untuk tanaman pangan digiatkan demi menjaga stabilitas harga di pasaran.
PT Pupuk Indonesia juga menyediakan satu unit kendaraan uji tanah yang bisa membantu kelompok tani untuk mempersiapkan lahan mereka.
"Mobil uji tanah ini bisa dipakai dan berkeliling nantinya. Petani bisa tahu kondisi tanahnya dan treatmennya nanti seperti apa diketahui dari hasil uji," ujar Gusrizal.
Ia berharap kelompok tani tidak segan-segan menghubungi petugas jika memerlukan bantuan dalam pengolahan lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.