Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBNU Tegaskan soal NKRI Sudah Tak Bisa Ditawar Lagi

Kompas.com - 10/10/2022, 22:44 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut NU akan akan tetap mendukung Indonesia sebagai negara republik. Tidak hanya itu, Gus Yahya juga menolak keras paham khilafah dan negara Islam.

Hal itu disampaiakan Gus Yahya sapaan akrabnya, saat mengikuti Halaqoh Fiqih Peradaban dalam rangka menyambut Satu Abad NU, di Pesantren Al Anwar Maron, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Senin (10/10/2022). 

"Kita sudah selesai tentang kebangsaan. Mau diapa-apakan, kita tidak mau negara Islam. Kita tidak mau khilafah. Kita hanya mau NKRI berdasarkan UUD 1945 titik, sudah tidak ada tawar menawar lagi," katanya. 

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Wasekjen PBNU: Semua yang Salah dan Lalai Sebaiknya Mundur

Dia mengatakan Halaqah Fiqih Peradaban adalah forum pertemuan para kiai dan ulama untuk membicarakan persoalan-persoalan keagamaan dan masyarakat yang terkait dengan perdamaian. Tidak hanya bagi warga NU dan Indonesia, tapi disebut juga untuk masyarakat dunia. 

Ia menegaskan bahwa sekarang sudah bukan waktunya untuk perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Menurutnya, ada persoalan yang lebih besar yakni kekacauan dunia grafiknya semakin meningkat. Mulai dari persoalan ekonomi politik hingga peperangan antarnegara.

"Kekacauan dunia grafiknya semakin meningkat. Maka perlu untuk kita sebagai generasi bangsa turut andil dalam perdamaian dunia, hal itu kita wujudkan pada Muktamar Fiqih Internasional yang akan datang," katanya.

Diketahui Halaqah Fiqih Peradaban ini digelar kurang lebih 300 kali sebelum Muktamar Fiqih Internasional tahun 2023 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai komitmen NU dalam menjaga perdamaian dunia.

Yahya juga menjelaskan, halaqah ini akan melibatkan para kiai NU dari seluruh Indonesia. Halaqah atau pertemuan para kiai dan ulama ini sebagai upaya untuk menghidupkan kembali gagasan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan konteksnya dengan memajukan peradaban melalui agama.

"Dalam muktamar fiqih internasional kita akan mengundang 300-an ulama dari seluruh dunia. Muktamar ini akan kita jadikan agenda tahunan. Muktamar harus menjadi peradaban baru yang lahir untuk membangun dunia," katanya.

Baca juga: PBNU Bakal Berikan Santunan Rp 5 Juta untuk Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan

Senada dengan Gus Yahya, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU KH Ulil Abshar Abdalla menyebut, program Halaqah Fiqih Peradaban merupakan salah satu cara Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menghidupkan gagasan Gus Dur. 

Selain itu, halaqoh Ini yang menjadi visi Gus Yahya dalam memimpin NU hingga 2027 mendatang.

Secara substansi pemikiran, Gus Dur ingin agar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), ajaran pesantren, dan kitab kuning yang dipelajari bisa memberikan jawaban dan respons terhadap keadaan-keadaan yang sedang dihadapi masyarakat.

Ulil mengatakan, jangan sampai pemahaman yang salah terkait negara Islam atau khilafah menambah kekacauan dunia yang sedang terjadi saat ini.

"Pemahaman negara khilafah Di Indonesia adalah pemahaman yang tidak kontekstual," katanya.

Halaqoh yang digelar di Ponpes Al Anwar Maron, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo merupakan hal yang istimewa. Selain menjadi yang kedua dihadiri oleh Ketum PBNU, halaqah ini juga dihadiri oleh, Pengasuh Pesantren Al Anwar KH R Mahfud Hamid, DPRD Purworejo Frans Suharmaji, Bupati Purworejo Agus Bastian, Forkopimda dan para alim Ulama.

"Dari target 300-an halaqoh, saat ini masih berjalan 50, dan di Purworejo menjadi yang kedua yang dihadiri oleh Gus Yahya langsung setelah di pesantren di Krapyak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Regional
Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Regional
Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Regional
Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

Regional
Mantan Wabup Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa

Mantan Wabup Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa

Regional
Diantisipasi, Gangguan Pembangunan 23 Proyek Nasional di Sumsel

Diantisipasi, Gangguan Pembangunan 23 Proyek Nasional di Sumsel

Regional
Seleksi CASN 2024, Pemprov Jateng Dapat Kuota 4.446 Formasi

Seleksi CASN 2024, Pemprov Jateng Dapat Kuota 4.446 Formasi

Regional
Pabrik Bata Tutup, Gerai di Lampung Kurang Stok Jelang 'Back to School'

Pabrik Bata Tutup, Gerai di Lampung Kurang Stok Jelang "Back to School"

Regional
Mantan Sekda Babel Daftar Cagub via Nasdem, Incar Wagub dari Belitung

Mantan Sekda Babel Daftar Cagub via Nasdem, Incar Wagub dari Belitung

Regional
Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com