Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Dugaan Korupsi Rp 166 Miliar di Kota Bima, KPK Disebut Panggil 3 Kontraktor

Kompas.com - 28/09/2022, 08:20 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melayangkan penggilan kepada tiga kontraktor di Kota Bima, NTB.

Ketiga pemilik perusahaan itu dipanggil untuk dimintai keterangan terkait laporan dugaan korupsi proyek rehab dan rekon senilai Rp 166 miliar.

Baca juga: Diduga Keracunan Usai Minum Jamu Tradisional, 10 Warga Bima Dilarikan ke RS

Ketiga kontraktor yang dipanggil lembaga anti rasuah itu masing-masing berinisial W, J dan IK.

Sebelum memanggil ketiga kontraktor itu, KPK dikabarkan telah memeriksa dua pejabat Pemkot Bima yakni Kadis PUPR dan BPBD beberapa waktu lalu.

Salah satu kontraktor inisial W yang dikonfirmasi mengakui telah menerima surat panggilan dari KPK. Dalam surat itu, ia diminta memberikan keterangan.

"Ya, selain saya, ada dua kontraktor lain juga dipanggil. Perihal surat itu pengambilan keterangan, dan kami diminta hadir untuk memberi keterangan di kantor BPKP Mataram," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (28/9/2022).

Kepada wartawan, W memastikan akan kooperatif menghadiri panggilan KPK.

Selain dipanggil untuk diminta keterangan, W mengaku juga dimintai penyidik untuk membawa sejumlah dokumen seperti buku rekening perusahan dan milik pribadi.

"Termasuk juga diminta dokumen proyek yang dikerjakan," tuturnya.

W merupakan salah satu dari sejumlah kontraktor yang memenangkan tender proyek rehab dan rekon pascabanjir 2017 dengan total nilai proyek mencapai Rp 166 miliar.

Saat ditemui Rabu (28/9), W membenarkan bahwa perusahannya telah memenangkan sejumlah paket proyek rehab dan rekon di Dinas PUPR dan BPBD Kota Bima.

"Ya, ada enam paket proyek yang perusahaan saya kerjakan pada tahun 2019 dan 2021," ujarnya.

Pada enam paket proyek itu dengan nilai anggarannya bervariasi. Mulai dari paling besar dengan angka Rp 5,3 miliar hingga terkecil Rp 100 juta.

Sementara pekerjaan fisik, kata W, meliputi pekerjaan jalan dan drainase serta pembuatan talud di perumahan relokasi Oi Fo'o. Kemudian, pekerjaan pipanisasi air bersih di Kelurahan Paruga.

Namun W membantah mengerjakan proyek rehab dan rekon tersebut. Ia menyebut, perusahaannya digunakan oknum yang mengaku keluarga pejabat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com