Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Ganjar Undang Mahasiswa Awasi Pembagian Bantuan Sosial

Kompas.com - 27/09/2022, 23:11 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan terbuka mengundang mahasiswa untuk mengawasi penyaluran bansos dan mendampingi masyarakat.

Menurut Ganjar, pendampingan itu akan menjadi proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk melihat praktik baik atau buruk yang ada di lapangan.

"Nanti mahasiswa akan bisa melihat, satu perilaku korupsinya, kedua transparansi yang dilakukan, jangan-jangan menemukan governance yang baik betul, sehingga mereka akan bisa berbagi,” tuturnya, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Survei LSJ: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Ungguli Ganjar dan Anies

Kemudian mahasiswa bisa memberikan masukan ide-ide untuk perbaikan atau pelaksanaan yang lebih baik. Bila setuju, ia akan menghubungkan mereka dengan pemerintah daerah.

Menurut Ganjar, aksi protes dan demonstrasi boleh-boleh saja dilakukan untuk menyampaikan aspirasi, asalkan tidak merusak dan saling menyakiti.

Ia bahkan membuka ruang diskusi yang sangat lebar bagi semua kalangan. Baik mereka yang terdampak maupun yang membawa aspirasi masyarakat.

"Demo Anda adalah untuk mengawasi, mengecek bahwa pembagiannya benar. Saya fasilitasi. Demo juga tetapi bentuknya lain," kata Ganjar.

Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan termasuk mahasiswa dan perwakilan driver ojek online itu, Ganjar memaparkan sejumlah data mengenai dampak kenaikan BBM.

"Kita sampaikan secara terbuka, pengangguran akan naik, kemiskinan punya potensi meningkat, ekonomi ada kemungkinan memang menurun,” katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Promo Ajang Borobudur Marathon 2022 di Medan

Mulai dari penurunan PDRB yang diperkirakan sebesar 0,23 persen, perkiraan kenaikan kemiskinan Jateng sebesar 0,399 persen.

Lalu diikuti penurunan konsumsi rumah tangga 0,31 persen, hingga dampak yang terjadi pada belasan ribu nelayan kecil, para petani, dan pelaku transportasi baik online maupun konvensional.

"Ini Polda kan kreatif ya, mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk bisa berdialog dan semua uneg-uneg dikeluarkan. Sekarang kita ajak, mau enggak dengan data yang saya berikan ini kawan-kawan bisa terlibat," jelasnya.

Baca juga: Finish Bawa Kain Ulos, Ganjar Sebut Antusiasme Warga Medan di Borobudur Marathon 2022 Luar Biasa

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, diskusi panel itu dilakukan setelah menggelar forum group discussion (FGD) di 18 daerah se-Jateng.

FGD itu untuk menyikapi dampak dan perkembangan kenaikan BBM. Sebagai wadah diskusi bagi masyarakat, termasuk mahasiswa, komunitas terdampak seperti ojol, organda, kelompok petani, kelompok nelayan, dan sebagainya.

"Diskusi panel ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat untuk bersama mempunyai konsep sense of crisis. Jadi mempunyai solusi, menyiapkan, dan tanggap terhadap kebijakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com