Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Harga BBM Naik, Puluhan Awak Bus Tegal-Pemalang Mogok Massal di Pantura

Kompas.com - 05/09/2022, 13:55 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Puluhan armada bus angkutan jurusan Tegal- Pemalang, Jawa Tengah berhenti beroperasi di pantura tepatnya di Jalan Raya Kramat Tegal- Pemalang, Senin (5/9/2022).

Awak bus melakukan mogok massal sebagai bentuk protes kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Aksi ini sebagai bentuk protes kami atas kenaikan BBM," kata Agus Budiman, salah seorang sopir yang ditemui di lokasi, Senin.

Baca juga: Sekelompok Massa di Banyumas Dukung Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Ini Alasannya

Agus mengatakan, kenaikan BBM turut membebani rakyat kecil termasuk para sopir angkutan bus antar kota dalam provinsi (AKDP).

"Untuk itu setidaknya kami minta ada kenaikan penyesuaian tarif," kata Agus.

Pantauan Kompas.com, di lapangan, puluhan mobil parkir di halaman Lingkungan Industri Kecil (LIK) milik Pemterintah Kabupaten Tegal di Jalan Raya Kramat Tegal- Pemalang.

Tidak terlihat perwakilan pemerintah, baik dari Dinas Perhubungan Kota maupun Kabupaten Tegal.

Awak bus hanya ditemui Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tegal Popo dan Kapolsek Kramat AKP Bambang SW dan jajarannya.

Agus Budiman mengatakan, pihaknya meminta ada penyesuaian kenaikan tarif yang dikeluarkan otoritas, setidaknya minimal 30 persen.

"Kami minta tarif naik meski jangan terlalu tinggi, biar aktivitas kami mencari nafkah tetap berjalan," kata Agus.

Baca juga: Gejolak Penolakan Kenaikan Harga BBM di Depan Mata, Pengamat: Rakyat Makin Menjerit

Ketua Organda Kota Tegal Popo mengatakan, hasil musyawarah dengan perwakilan awak angkutan akhirnya diputuskan ada kenaikan tarif sementara hingga 30 persen.

Kenaikan tarif sementara sambil menunggu kenaikan resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pihaknya akan mengeluarkan surat rekomendasi untuk selanjutnya diusulkan ke Dinas Perhubungan Kota Tegal hingga Provinsi.

"Setidaknya ada tiga hal yang mempertimbangkan kenaikan tarif sementara," kata Popo.

Popo mengatakan, pertimbangan pertama, sejak 2016 diketahui belum pernah ada kenaikan tarif. Kedua, harga spare part juga terus mengalami kenaikan.

Terakhir, berdasarkan hasil musyawarah dengan awak angkutan yang melakukan aksi mogok massal, demi menjaga kondusicitas.

"Karena ini darurat, akhirnya kami mengambil sikap berdasarkan keputusan bersama untuk menaikan tarif sementara," kata Popo.

Popo menambahkan, dalam catatannya, setidaknya ada 187 armada bus jurusan Tegal- Pemalang.

"Tapi tadi yang aksi mogok massal tercatat ada 82 unit. Setelah ada pengesuaian tarif, mereka awak bus tadi langsung kami minta operasi kembali," pungkas Popo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com